Habib Rizieq Tolak Sidang Virtual, Ferdinand: Drama untuk Bikin Gaduh

"Penolakan ini cenderung sebagai drama semata"

Dany Garjito | Nur Afitria Cika Handayani
Selasa, 23 Maret 2021 | 07:36 WIB
Habib Rizieq Tolak Sidang Virtual, Ferdinand: Drama untuk Bikin Gaduh
Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengkritisi Anies Baswedan lewat kicauannya. (Instagram/@ferdinand_hutahaean)

BeritaHits.id - Politisi Ferdinand Hutahaean ikut berkomentar soal Habib Rizieq Shihab yang menolak untuk ikut sidang secara virtual.

Rizieq Shihab mengikuti sidang untuk sejumlah kasus pelanggaran atas kerumunan yang dilakukannya.

Dalam cuitan akun Twitter pribadinya, Selasa (23/3/2021) Ferdinand menduga bahwa penolakan Rizieq untuk sidang virtual hanyalah drama semata.

Menurut Ferdinand, penolakan Rizieq hanya supaya publik tidak menangkap substansi perkara yang akan menunjukkan siapa dirinya.

Baca Juga:Alasan Juliari Berikan 50 Ribu Dolar Singapura ke Ketua PDIP Kendal

Ferdinand juga menyebut bahwa penolakan ini hanya untuk membuat kegaduhan yang ditimbulkan Rizieq.

"Saya menduga penolakan sidang virtual ini hanya untuk bikin gaduh saja. Supaya publik tidak menangkap substansi perkara dimana akan banyak pertanyaan-pertanyaan yang akan menunjukkan siapa Rizieq Shihab. Penolakan ini cenderung sebagai drama semata. Untung kasus chat mesum yang dulu tak sampai disidang ya!" cuit Ferdinand, dikutip Beritahits.id.

Lebih lanjut, Ferdinand menuliskan kalimat yang menyebut seorang penjahat akan menciptakan kericuhan untuk menutupi dirinya sebagai penjahat.

Ferdinand komentari HRS. (Twitter)
Ferdinand komentari HRS. (Twitter)

"Ketika strategi lain tak bisa lagi, maka seorang penjahat cenderung menggunakan cara menciptakan kericuhan dan kegaduhan untuk menutupi bahwa dirinya adalah penjahat," ujarnya.

Menurutnya, hal itu sebagai strategi untuk menolak pengadilan dengan berpura-pura menjadi korban ketidakadilan.

Baca Juga:Pembuat Video Hoax Jaksa Kasus HRS Terima Suap Ngaku Akun Medsosnya Diretas

"Menolak pengadilan dengan berpura-pura jadi korban ketidakadilan, padahal sidang itu ada untuk memberinya keadilan," lanjutnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak