Fadli Zon: Nafsu Impor 1 Juta Ton Beras Hancurkan Petani

Kebijakan impor beras mengisyaratkan Presiden Jokowi gagal memenuhi pangan untuk rakyat.

Dany Garjito | Chyntia Sami Bhayangkara
Selasa, 23 Maret 2021 | 13:42 WIB
Fadli Zon: Nafsu Impor 1 Juta Ton Beras Hancurkan Petani
Petani membersihkan hasil panen padi di Desa Mangunsari, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Mereka tak terpengaruh dengan adanya isu impor beras, sebab hasil panen mereka adalah beras kualitas super. (suara.com/ Angga Haksoro Ardhi).

BeritaHits.id - Anggota DPR RI Fadli Zon mengecam rencana Menteri Perdagangan Muhammad Luthfi mengimpor 1 juta ton beras di tengah panen raya.

Menurut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu, rencana impor beras tersebut sama halnya dengan menghancurkan petani dan sektor pertanian.

Hal itu disampaikan oleh Fadli melalui akun Twitter miliknya @fadlizon.

"Luar biasa nafsu impor beras 1 juta ton ini, benar-benar mau menghancurkan petani dan sektor pertanian," kata Fadli Zon seperti dikutip Beritahits.id, Selasa (23/3/2021).

Baca Juga:Harga Gabah dan Wacana Impor Beras Bikin Petani di Banyumas Tambah Pusing

Fadli Zon menilai, rencana impor beras tersebut mengisyaratkan bahwa pembangunan pertanian, khususnya pangan telah mengalami kegagalan.

Dalam hal ini mengindikasikan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) selaku kepala negara telah gagal memenuhi pangan untuk seluruh rakyat.

"Artinya pak @jokowi bisa dianggap tak mampu penuhi pangan bagi rakyat," ungkap Fadli Zon.

Fadli Zon sebut impor beras hancurkan petani dan pertanian (Twitter/fadlizon)
Fadli Zon sebut impor beras hancurkan petani dan pertanian (Twitter/fadlizon)

Polemik Impor Beras

Pemerintah berencana mengimpor beras sebanyak 1 juta ton pada 2021. Kebijakan tersebut dilakukan dengan dalih sebagai pengaman pangan di masa pandemi hingga 2021.

Baca Juga:Haikal Hassan Curiga Sidang Online HRS Berkaitan dengan Presiden 3 Periode

Namun, rencana ini ditentang banyak pihak, karena dinilai stok beras masih cukup untuk sepanjang tahun ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak