Lebih lanjut, Gilang menuturkan alasannya berhenti sebagai anggota jaringan teroris JAD yang tak lain ialah terputusnya komunikasi.
Tidak lagi akrabnya komunikasi kata Gilang dimulai ketika dia mulai mendekam di penjara dan dan menyatakan sikap untuk setia kepada NKRI sampai dianggap dimusuhi anggota JAD.
Gilang yang ditangkap usai melakukan transaksi untuk JAD berkisah tentang pengalamannya selama di penjara dan mulai menemukan kejanggalan.
Pasalnya, sesama anggota JAD saja menurutnya kerap saling mengkafirkan satu sama lain.
Baca Juga:Soroti Wasiat Zakiah Aini, Budiman Sudjatmiko Beri Komentar Menohok
Dari situlah Gilang mempertanyakan dari mana bisa tercetus sebuah persatuan apabila sesama anggota JAD saja saling menghakimi.
"Ketika saya masuk ketemu di rutan, mereka saling mengkafirkan satu sama lain. Padahal kita satu organisasi, senasib, tapi di rutan saling mengkafirkan," kata Gilang.
"Dari situ saya mikir, kalau seperti ini di mana kemudian persatuannya," tandas dia.