BeritaHits.id - Eks Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli didoakan agar bisa menjadi Presiden RI. Doa tersebut dipanjatkan oleh warganet usai Rizal Ramli menyebut sidang Rizieq Shihab seperti dagelan.
Doa tersebut diungkapkan oleh seorang warganet dengan akun @nico_silalahi. Cuitan warganet tersebut langsung dicuitkan ulang oleh Rizal Ramli.
Dalam cuitannya, akun warganet itu mengunggah foto tangkapan layar pemberitaan salah satu media online yang mewartakan Rizal Ramli menyebut sidang Rizieq Shihab seperti dagelan.
Menanggapi pernyataan Rizal Ramli tersebut, warganet itu berdoa agar kelak Rizal Ramli menjadi presiden.
Baca Juga:Dokter Tirta Kecewa Akun Setneg Unggah Kehadiran Jokowi: Kasihan Atta
"Jika kelak bang @ramlirizal presiden, jangan bungkam suara rakyat," kata warganet itu seperti dikutip Beritahits.id, Senin (5/4/2021).
Warganet itu berharap agar kelak Rizal Ramli dapat memimpin negara dan tak antikritik dari rakyat.
"Hanya orang cerdas mampu melihat kritik itu sebagai nutrisi dalam demokrasi, rezim yang antikritik biasanya ditawur oleh rakyatnya," ungkap si warganet.
Tak hanya itu, warganet itu juga mendoakan agar Rizal Ramli diberikan kesehatan dan dapat memegang harapan rakyat agar bisa memperbaiki Indonesia.
"Jaga kesehatan dan harapan rakyat untuk memperbaiki negeri ini ada pada abang," tuturnya.
Baca Juga:Bawa Nama Tuhan Soal Kasus Habib Rizieq, Rizal Ramli: Negara Komunis!
Rizal Ramli Bela Rizieq
Dalam perbincangan dengan Neno Warisman, Rizal Ramli menyebut persidangan yang dijalani oleh Rizieq Shihab tidak adil dan menjadi dagelan di seluruh dunia.
Pasalnya, Rizal menyebut sidang tersebut tidak dihadiri oleh terdakwa, pembela hingga kuasa hukum.
"Menurut saya lakukanlah secara fair. Karena kalau enggak jadi dagelan di seluruh dunia. Kok bisa ada pengadilan terdakwanya nggak ada, pembelanya enggak ada, lawyer-nya enggak ada, penontonnya enggak ada," kata Rizal Ramli.
Rizal menuding hakim dalam persidangan tunduk pada pihak yang berkuasa hingga mengabaikan hak-hak Rizieq.
"Hakimnya betul-betul tunduk sama kekuasaan. Jadi kelihatan sekali kayak dagelan. Istilah bahasa saya, how low can you go, segitu rendahnya kah pengadilan Indonesia? Sehingga tunduk dengan maunya yang kuasa," ungkapnya.