PKS Minta WNI Eks ISIS Diberi Keadilan, Ferdinand Hutahaean Kritik Keras

"Mengapa engkau tidak coba bicara kepada para eks WNI anggota ISIS itu untuk adil terhadap Indonesia?" ujarnya.

Rifan Aditya | Nur Afitria Cika Handayani
Jum'at, 09 April 2021 | 08:04 WIB
PKS Minta WNI Eks ISIS Diberi Keadilan, Ferdinand Hutahaean Kritik Keras
Anggota Komisi II DPR RI Mardani Ali Sera. (Dok : DPR)

BeritaHits.id - Politisi Ferdinand Hutahaean memberikan kritikan keras perihal pernyataan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera yang kembali viral.

Dalam sebuah artikel menyebutkan Mardani Ali Sera meminta pemerintah untuk memberikan keadilan terhadap WNI eks ISIS.

Sontak, hal tersebut pun ditanggapi oleh Ferdinand Hutahaean melalui akun Twitter @FerdinandHaean3.

Ferdinand meminta Mardani untuk berbicara dengan WNI eks ISIS. Menurut Ferdinand, mereka bahkan tidak memberikan keadilan terhadap negara dan rakyatnya.

Baca Juga:Mardani Ali Sera Minta TMII Tidak Dijadikan Jaminan Utang

Cuitan Ferdinand Hutahaean. (Twitter/@FerdinandHaean3)
Cuitan Ferdinand Hutahaean. (Twitter/@FerdinandHaean3)

"Hei saudara Mardani Ali Sera, mengapa engkau tidak coba bicara kepada para eks WNI anggota ISIS itu untuk adil terhadap Indonesia dan rakyatnya yang tak mau hidup dalam bayang-bayang ketakutan yang ditebar oleh teroris?" ujarnya, dikutip Beritahits.id.

Selanjutnya, Ferdinand mengatakan bahwa keadilan yang benar itu ialah menolak WNI eks ISIS untuk kembali menjadi WNI.

Menurut Ferdinand, tanpa mereka masih banyak WNI yang setia dengan negara Indonesia.

"Adil itu menolak WNI eks anggota ISIS kembali jadi WNI. Masih banyak rakyat yang setia NKRI," jelasnya.

Sebelumnya, Mardani Ali Sera pernah bersikeras meminta pemerintah untuk memulangkan WNI eks ISIS ke tanah air.

Baca Juga:Pria Bubarkan Jaran Kepang Ludahi Wanita, Ferdinand: Hina Sekali Pelaku

Menurutnya, emulangan WNI eks ISIS ini harus dilakukan dengan penanganan serius.

Mardani mengaku kasihan melihat WNI eks ISIS yang hidup di sana. Sebab, banyak di antara mereka hanya mengikuti keluarganya atau ayahnya yang mengangkat senjata.

Dirinya juga menyetujui jika pemulangan WNI eks ISIS dilakukan dengan menyertakan program deradikalisasi yang melibatkan Kementerian Agama, Badan Intelijen Negara (BIN), Kementerian Sosial, hingga kementerian bidang perekonomian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak