Kisah Kepala Sekolah Tiap Berangkat Harus Lewat Jembatan Kayu dan Lumpur

Berharap pemerintah bisa peduli dengan kondisi jalan menuju SMK Negeri 1 Sumut.

Reza Gunadha | Nur Afitria Cika Handayani
Rabu, 14 April 2021 | 13:04 WIB
Kisah Kepala Sekolah Tiap Berangkat Harus Lewat Jembatan Kayu dan Lumpur
Kondisi jalan menuju SMKN 1 Sumut. (Tiktok/@koko_imam)

BeritaHits.id - Sebuah video beredar di jejaring media sosial memperlihatkan seorang anak yang membagikan kisah ayahnya saat berangkat bekerja.

Video viral itu diunggah oleh akun Tiktok @koko_imam. Pria bernama Imam Maulana itu membagikan perjuangan ayahnya ketika hendak bekerja.

Berdasarkan video tersebut, ayahnya merupakan kepala sekolah di SMK Negeri 1 Sumut.

Imam membagikan perjalanan ayahnya saat menuju ke sekolah untuk bekerja.

Baca Juga:Duh! Truk Damkar Dipaksa Mundur Gara-gara Mobil Parkir Sembarangan

Rupanya, perjalanan yang dihadapi sang ayah setiap harinya tidaklah mudah.

Sang ayah harus melewati jalanan yang tidak layak. Bahkan, beliau harus berjalan kaki ketika menuju gedung sekolah.

Dalam video tersebut, awalnya sang ayah pergi menggunakan sepeda motor. Kemudian, ia memarkirkan motornya dan berjalan kaki sepanjang 1 kilometer.

Kondisi jalan menuju SMKN 1 Sumut. (Tiktok/@koko_imam)
Kondisi jalan menuju SMKN 1 Sumut. (Tiktok/@koko_imam)

Terlihat penampilan bapak tersebut sangatlah sederhana. Ia tampak mengenakan sandal beserta jaket kulit hitam dan celana panjang.

Mereka berdua pun tampak melewati jalan setapak. Pinggiran jalan tersebut merupakan sebuah sungai.

Baca Juga:Wagub DKI Angkat Bicara Soal Aksi Warga Keramas di Fasilitas Umum

"Cuma jalan satu-satunya ke sekolah," tulis Imam.

Meski demikian, Imam mengatakan ayahnya tidak pernah mengeluh.

"Ayah berpesan sesulit apapun pekerjaan kita, tanggung jawab itu yang utama," ujarnya.

Setelah melewati jalan setapak, Imam dan ayahnya harus melewati jembatan yang terbuat dari dua bilah kayu.

Selanjutnya, sang ayah juga harus melewati jembatan yang hampir roboh setiap harinya. Hal ini juga dirasakan oleh siswa dan guru yang hendak menuju sekolah tersebut.

Tak hanya itu, untuk menuju sekolah harus melewati jalan lumpur yang hanya bisa dilalui satu orang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak