Viral Perawat Dianiaya Keluarga Pasien, Rambut Dijambak, Badan Didorong

Disebutkan oleh saksi pelaku melakukan beberapa penganiayaan seperti memukul wajah korban dan menendang perut korban.

Reza Gunadha | Hernawan
Jum'at, 16 April 2021 | 13:56 WIB
Viral Perawat Dianiaya Keluarga Pasien, Rambut Dijambak, Badan Didorong
Viral perawat RS dianiaya keluarga pasien (Instagram/ndorobeii).

Setelah beberapa saat, perawat itu dibawa pergi oleh pegawai RS lainnya dengan kondisi histeris dan rambut seperti acak-acakan.

Kejadian di RS Siloam Palembang

Mengutip SuaraSumsel.id, Perawat yang diketahui bernama Christina Ramauli S (27) Warga Kelurahan Sukodadi, Kecamatan Talang Kelapa Banyuasin menjadi korban penganiayaan keluarga pasien pada Kamis (15/4/2021) sekira pukul 13.40 WIB.

Peristiwa tersebut terjadi di ruangan IPD 6 di kamar 6026 RS Siloam Palembang. Sebelum kejadian, korban dipanggil pelaku dan menyuruh menemui di kamar tempat anak pelaku dirawat.

Baca Juga:Pengantin Pria Kerjai Istri di Pelaminan, Publik: Gak Sabar Malam Pertama

Disebutkan oleh saksi pelaku melakukan beberapa penganiayaan seperti memukul wajah korban dan menendang perut korban.

Korban pun langsung dilarikan ke emergensi untuk diberikan perawatan akibat penganiayaan tersebut, korban juga mengalami memar dibagian mata sebelah kiri, bengkak di bagian bibir, dan bagian perut terasa sakit.

"Saya tidak bisa terima dan langsung melaporkan pelaku ke polisi, supaya diberikan hukuman setimpal atas perbuatannya," kata Christina.

Atas kejadian itu korban kemudian melaporkan kejadian ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang dengan nomor LP / 682 / IV / 2021 / SPKT / POLRESTABES PALEMBANG / POLDA SUMSEL.

Kasubbag Humas Polrestabes Palembang Kompol M Abdullah membenarkan adanya laporan korban penganiayaan sesuai pasal 351 ayat 1.

Baca Juga:Viral Mobil Ceper Sulit Jalan Pancing Kemacetan, Publik: Banyak Gaya Sih

"Laporan sudah diterima di SPKT Polrestabes Palembang dan selanjutnya akan diteruskan ke Satreskrim untuk penyelidikan lebih lanjut," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak