Pria Ngaku Polisi Aniaya Perawat RS Siloam, #SavePerawatIndonesia Menggema

Pelaku penganiayaan perawat RS Siloam mengatakan waktu itu lelah dan emosi.

Rifan Aditya | Hernawan
Sabtu, 17 April 2021 | 10:08 WIB
Pria Ngaku Polisi Aniaya Perawat RS Siloam, #SavePerawatIndonesia Menggema
Perawat Cristina, korban penganiayaan keluarga pasien masih dirawat [istimewa]

BeritaHits.id - Salah satu perawat RS Siloam Palembang, Christina Ramauli baru saja menjadi korban penganiayaan oleh seorang pria, Kamis (15/4/2021).

Pria yang merupakan keluarga pasien tersebut marah-marah lantaran perawat dianggap tidak menjalankan prosedur pencopotan infus secara benar.

Namun pihak RS Siloam Palembang sendiri mengatakan bahwa pelepasan infus sudah sesuai SOP. Hanya aja ada kemungkinan anak pelaku penganiayaan terlalu aktif sehingga mengeluarkan darah.

Dalam video yang viral di media sosial, pria tersebut terlihat memukul, menjambak rambut, dan mendorong tubuh perawat sampai tersungkur ke lantai.

Baca Juga:Aniaya Perawat, Heboh Akun Diduga Ibu Pasien RS Siloam Bela Diri di Medsos

Tak pelak, aksi penganiayaan perawat RS Siloam Palembang oleh pria yang telah diciduk polisi tersebut mendatangkan banyak kecaman.

Dipantau dari linimasa Twitter, warganet ikut bereaksi atas kasus yang menimpa perawat bernama Christina Ramauli tersebut.

Dari hasil penelusuran beritahits.id, Tagar Save Perawat Indonesia menggema dan menduduki jajaran Trending Topic Indonesia.

Tagar save perawat Indonesia (Twitter).
Tagar save perawat Indonesia (Twitter).

Menyoroti penganiayaan itu, reaksi publik beraneka macam, dari mendukung perawat sampai mengecam pelaku berinisial JT tersebut.

Salah satunya adalah pemilik akun @na*******w_ yang menyoroti kabar bahwa pelaku penganiayaan perawat RS Siloam sudah meminta maaf.

Baca Juga:Iriana Jokowi Masuk Kandidat Capres, Rocky Gerung Beri Perbandingan Menohok

Kendati sudah meminta maaf, menurutnya proses hukum tetap harus dijalankan karena pelaku sudah keterlaluan.

"Pasti dimaafkan. Tapi proses hukum tetap dilanjutkan! Kami perawat menerima komplain pasien tapi pasien harus siap mendengarkan penjelasan. Tidak tahu itu bertanya, bukan melakukan kekerasan. Emosi boleh tapi tindakan kekerasan tidak dibenarkan!" ungkapnya.

"Ners Christina sangat hebat dan berani #SavePerawatIndonesia. Insiden rawatan itu akan selalu ada namun kembali kepada keluarga klien harus bisa memahami kondisi anak. Wajar anak-anak itu super aktif hingga menimbulkan problem. Selagi masih bisa diatasi, aman," kata @mu******17.

"Saya turun berempati #SavePerawatIndonesia juga profesi apapun yang menjajakan jasa. Kesalahan dalam bekerja bukan berarti lampu hijau untuk menyiksa," ujar @se************m.

"Kekerasan tidak boleh terjadi, apaagi pada perawat yang telah mengembalikan keceriaan anak tersayang. Perawat dan tenaga kesehatan lain melewati banyak ujian untuk bisa mengabdi. Mereka profesional," sahut @Si******en.

Sampai artikel ini ditulis, tagar Save Perawat Indonesia yang menjadi bentuk simpati kepada perawat dan kecaman terhadap pelaku penganiayaan telah tembus 17 ribu cuitan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak