Muncul Tokoh Komunis di Kamus Sejarah, HNW: Segera Tarik dan Revisi!

HNW meminta agar Kamus Sejarah Indonesia segera ditarik dari peredaran dan diperbaiki

Reza Gunadha | Chyntia Sami Bhayangkara
Selasa, 20 April 2021 | 14:14 WIB
Muncul Tokoh Komunis di Kamus Sejarah, HNW: Segera Tarik dan Revisi!
Kamus Sejarah Indonesia Jilid I - Nation Formation (1900-1950) (Doc NU Circle)

BeritaHits.id - Anggota DPR RI Hidayat Nur Wahid atau HNW meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menarik Kamus Sejarah Indonesia Jilid I yang sudah beredar di pasaran.

Pasalnya, dalam kamus tersebut tidak memuat profil tokoh sejarah pendiri Nahdlatul Ulama KH Hasyim Asyari.

Kamus tersebut justru memuat beberapa tokoh komunis yang pernah berjaya di Indonesia.

Melalui akun Twitter @hnurwahid, Wakil Ketua MPR RI itu juga menyoroti kasus lama hilangnya frasa Agama dan Pendidikan Pancasila yang menambah daftar panjang kesalahan Kemendikbud.

Baca Juga:Diprotes Nama Hasyim Asy'ari Lenyap dari Buku Sejarah, Ini Kata Kemendikbud

"Setelah hilangnya frasa Agama dan Pendidikan Pancasila, sekarang muncul masalah baru dari Kemendikbud yang membuat Kamus Sejarah Indonesia," kata HNW seperti dikutip Beritahits.id, Selasa (20/4/2021).

HNW minta Kamus Sejarah Indonesia Jilid I ditarik dan direvisi (Twitter/hnurwahid)
HNW minta Kamus Sejarah Indonesia Jilid I ditarik dan direvisi (Twitter/hnurwahid)

HHNW tak habis pikir, hilangnya profil tokoh sejarah KH Hasyim Asyari justru malah digantikan dengan kemunculan tokoh-tokoh PKI.

"Hilangkan peran KH Hasyim Asyari (pahlawan nasional, pendiri NU) tapi malah sebut tokoh-topkoh PKI seperti Semaun, DN Aidit dan lain-lain," ungkap HNW.

Politisi PKS itu meminta agar Kemendikbud segera menarik kamus sejarah tersebut dari peredaran dan memperbaiki kontennya sebelum kembali dipublikasikan.

"Agar segera ditarik dan direvisi," tegas HNW.

Baca Juga:Tokoh-tokoh Komunis yang Muncul di Kamus Sejarah Indonesia Kemendikbud

Diprotes NU

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak