BeritaHits.id - Video sekelompok pemuda yang diduga mabuk dan membuat keonaran di UGD RSA UGM pada Senin (19/4/2021) telah menjadi viral. Kejadian ini diceritakan oleh salah seorang keluarga pasien yang tidak terima atas kejadian itu.
Peristiwa itu kemudian disebarkan oleh akun Instagram @infocegatan_jogja. Seorang keluarga pasien ini bercerita jika ia sedang menunggu ayahnya yang kritis di UGD.
"Pada hari senin tanggal 19 april 2021 sekitar jam 03.00 pagi lokasi di UGD RSA UGM telah terjadi perbuatan yang tidak menyenangkan," tulis keluarga pasien itu di akun @infocegatan_jogja seperti dikutip oleh BeritaHits.Id, Rabu (21/4/2021).
Kronologi kejadian ini berawal saat sekelompok pemuda tiba-tiba datang dengan sebuah mobil. Mereka membawa seorang wanita yang penuh dengan tato yang diduga sebagai pasien.
Baca Juga:Emak Ngamuk, Tuding Olshop Nipu Tak Beri Resi Meski Sudah Terima Barang
Wanita itu nampak berteriak-teriak keras dan mengucapkan kata-kata kotor. Ia diduga sedang dalam kondisi mabuk parah.
"Saya sedang menunggu bapak saya yang sedang kritis di ruang UGD. Karena aturan di UGD hanya memperbolehkan 1 penunggu dalam ruangan, saya bergantian masuk ke ruangan dengan saudara saya yang lain dan saat itu kebetulan saya yang sedang diluar," kata keluarga pasien ini.
"Tiba-tiba datang sekelompok pemuda dengan sebuah mobil yang membawa seorang perempuan muda tangan penuh tatto (pasien) teriak-teriak keras dan berbiacara kasar, yang diketahui dia sedang dalam kondisi mabuk parah," lanjutnya.
Keluarga pasien ini masih memaklumi sikap wanita yang menjadi pasien itu. Namun, kejadian mulai berubah saat pemuda lainnya yang menemani mulai bersikap kasar.
Mereka bahkan memaki-maki semua tenaga kesehatan (nakes) yang berada di dalam UGD. Tak sampai disitu, sekelompok pemuda ini semakin menggila karena menyumpahi semua pasien mati.
Baca Juga:Viral Kelompok Pemuda Bikin Onar di RSA UGM, Polisi Lakukan Penyelidikan
Kegaduhan itu sontak membuat banyak nakes dan pengunjung pasien mulai berlarian keluar karena takut.
"Untuk pasien mungkin saya masih bisa maklum, tapi yang saya sayangkan, teman yang menemani pasien ini seketika setelah pasien masuk, langsung memaki semua nakes di dalam UGD itu. Saya melihat dengan mata kepala saya sendiri," beber keluarga pasien itu.
"Nakes yang di dalam rumah sakit itu di caci maki dengan kasar, keras dan di tantang-tantang. Otomatis kita semua yang berada di dalam ruang IGD keluar dan menegur mereka. Tapi mereka malah semakin membabibuta dan mengeluarkan kata-kata sumpah bahwa semua pasien yang berada di UGD akan mati," sambungnya.
Sikap itu akhirnya menyulut emosi semua orang yang berada di sana. Keributan pun terjadi sampai akhirnya pemuda-pemuda itu kabur menggunakan sebuah mobil putih.
Semakin menyesakkan, keluarga pasien ini mengaku jika ayahnya meninggal dunia tak lama setelah kejadian itu. Ia pun menjadi tidak terima karena sekelompok pemuda itu telah menganggu waktunya.
"Menyulut emosi, semua orang disana tidak terima dan terjadilah keributan seperti di video. Dan mereka kabur dengan membawa mobil Agya putih dengan nopol yang sudah ada di video," jelas keluarga pasien itu.
"Saya selaku anak pasien dari bapak saya yang akhirnya bapak meninggal dunia tidak lama setelah kejadian itu. Saya dan keluarga sangat merasa tidak terima. Bagi yang mengetahui siapa mereka, bisa menghubungi saya," lanjutnya.
Keluarga pasien bahkan mengancam akan melaporkan kasus ini beserta bukti yang ada ke kepolisian jika tidak ada etikat baik.
"Jika tidak ada etikat baik dalam 3 hari kedepan saya mewakili semua keluarga pasien akan bawa masalah ini ke ranah hukum. Terimakasih," tegasnya.
Video yang menjadi viral di Instagram ini bisa disaksikan di sini.
Polisi Lakukan Penyelidikan
Pihak kepolisian Polsek Gamping berupaya menindaklanjuti kejadian yang tengah viral di media sosial terkait sekelompok pemuda yang dikabarkan bikin onar di RSA UGM Yogyakarta. Saat ini penyelidikan masih dilakukan untuk mengetahui sebenarnya kejadian tersebut.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kapolsek Gamping Kompol Aan Andrianto saat dikonfirmasi awak media, Rabu (21/4/2021). Pihaknya menyebut masih akan melakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai kasus tersebut.
"Masih dalam penyelidikan," kata Aan melalui pesan singkat, seperti dikutip BeritaHits.id dari SuaraJogja.id.
Aan memastikan akan segera memberikan informasi lebih lanjut kepada awak media jika memang hasil penyelidikan telah berhasil didapatkan.
"Nanti kalau sudah ada hasil biasanya juga kami infokan ke media," tuturnya.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Gamping AKP Fendi Timur menyebut memang hingga kini belum ada pihak-pihak yang melaporkan terkait kejadian tersebut. Meski begitu dipastikan penyelidikan akan tetap dilakukan.
"Belum ada yang laporan sampai sekarang. Karena itu viral kami pasti tindak lanjuti dengan penyelidikan," kata Fendi.
Ditanya mengenai pemanggilan terhadap beberapa pihak, kata Fendi bahwa hal tersebut berada dalam ranah teknis penyelidikan. Sehingga untuk saat ini belum bisa untuk dijelaskan lebih lanjut.
"Itu masalah teknis penyelidikan. Karena ini kami monitor, kemudian kami pasti melakukan penyelidikan yang terukur," tegasnya.
Terkait kronologi kejadian sendiri, Fendi mengungkapkan masih perlu penyelidikan mendalam. Namun sejauh ini kronologi kejadian itu sesuai dengan yang beredar di media sosial.