"Saya selaku anak pasien dari bapak saya yang akhirnya bapak meninggal dunia tidak lama setelah kejadian itu. Saya dan keluarga sangat merasa tidak terima. Bagi yang mengetahui siapa mereka, bisa menghubungi saya," lanjutnya.
Keluarga pasien bahkan mengancam akan melaporkan kasus ini beserta bukti yang ada ke kepolisian jika tidak ada etikat baik.
"Jika tidak ada etikat baik dalam 3 hari kedepan saya mewakili semua keluarga pasien akan bawa masalah ini ke ranah hukum. Terimakasih," tegasnya.
Video yang menjadi viral di Instagram ini bisa disaksikan di sini.
Baca Juga:Emak Ngamuk, Tuding Olshop Nipu Tak Beri Resi Meski Sudah Terima Barang
Polisi Lakukan Penyelidikan
Pihak kepolisian Polsek Gamping berupaya menindaklanjuti kejadian yang tengah viral di media sosial terkait sekelompok pemuda yang dikabarkan bikin onar di RSA UGM Yogyakarta. Saat ini penyelidikan masih dilakukan untuk mengetahui sebenarnya kejadian tersebut.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kapolsek Gamping Kompol Aan Andrianto saat dikonfirmasi awak media, Rabu (21/4/2021). Pihaknya menyebut masih akan melakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai kasus tersebut.
"Masih dalam penyelidikan," kata Aan melalui pesan singkat, seperti dikutip BeritaHits.id dari SuaraJogja.id.
Aan memastikan akan segera memberikan informasi lebih lanjut kepada awak media jika memang hasil penyelidikan telah berhasil didapatkan.
Baca Juga:Viral Kelompok Pemuda Bikin Onar di RSA UGM, Polisi Lakukan Penyelidikan
"Nanti kalau sudah ada hasil biasanya juga kami infokan ke media," tuturnya.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Gamping AKP Fendi Timur menyebut memang hingga kini belum ada pihak-pihak yang melaporkan terkait kejadian tersebut. Meski begitu dipastikan penyelidikan akan tetap dilakukan.
"Belum ada yang laporan sampai sekarang. Karena itu viral kami pasti tindak lanjuti dengan penyelidikan," kata Fendi.
Ditanya mengenai pemanggilan terhadap beberapa pihak, kata Fendi bahwa hal tersebut berada dalam ranah teknis penyelidikan. Sehingga untuk saat ini belum bisa untuk dijelaskan lebih lanjut.
"Itu masalah teknis penyelidikan. Karena ini kami monitor, kemudian kami pasti melakukan penyelidikan yang terukur," tegasnya.
Terkait kronologi kejadian sendiri, Fendi mengungkapkan masih perlu penyelidikan mendalam. Namun sejauh ini kronologi kejadian itu sesuai dengan yang beredar di media sosial.