Abdullah Hehamahua Larang Kadernya Tepuk Tangan: Itu Budaya Yahudi

Abdullah Hehamahua melarang para kader Masyumi bertepuk tangan karena menilai hal tersebut merupakan budaya yahudi

Rendy Adrikni Sadikin | Chyntia Sami Bhayangkara
Minggu, 25 April 2021 | 07:58 WIB
Abdullah Hehamahua Larang Kadernya Tepuk Tangan: Itu Budaya Yahudi
Mantan Penasihat KPK Abdullah Hehamahua. (Suara.com/Novian)

BeritaHits.id - Ketua Majelis Syuro Partai Masyumi, Abdullah Hehamahua melarang kader Partai Masyumi bertepuk tangan. Ia menilai tepuk tangan merupakan budaya yahudi.

Larangan tersebut disampaikan oleh Abdullah Hehamahua dalam Rapat Kerja Nasional DPP Pwartai Masyumi yang disiarkan di YouTube 'Masyumi Memanggil'.

Awalnya, Abdullah yang berdiri di atas mimbar berbicara mengenai Islam sebagai dasar negara Indonesia yang telah diakui oleh Partai Katolik, Kasimo.

"Saudara-saurdara, Presiden Jokowi, Wakil Presiden KH Maruf Amin, Menko Polhukam, dengar, Partai Katolik yang dipimpin oleh Kasimo menerima Islam sebagai dasar negara," kata Abdullah dikutip dari Terkini.id, Minggu (25/4/2021).

Baca Juga:Ada Ustaz Sebut Covid-19 Rekayasa Yahudi, Gubernur Riau Lakukan Ini

Para kader yang mendengar pernyataan Abdullah Hehamahua tersebut sontak memberikan tepuk tangan meriah.

Meski demikian, tepuk tangan tersebut langsung diinterupsi oleh Abdullah Hehamahua.

Ia melarang para kadernya untuk bertepuk tangan karena tidak mencerminkan ciri Partai Masyumi.

Menurutnya, tepuk tangan merupakan budaya Yahudi yang sebaiknya tidak ditiru.

"Maaf, ciri Masyumi tidak ada tepuk tangan, ciri Masyumi adalah takbir. Tepuk tangan adalah budaya Yahudi. Saya mohon betul sesudah ini tidak ada lagi dalam acara-acara Masyumi tepuk tangan," ungkapnya.

Baca Juga:Abdullah Hehamahua: Adinda Ngabalin Lebih Teroris

Tak sampai disitu, Abdullah Hehamahua juga meminta kepada seluruh kader Masyumi untuk tidak memiliki rekening perbankan.

Menurutnya, bank bersifat riba dan riba itu lah yang menyebabkan Indonesia tidak pernah dilimpahi keberkahan.

"Saya instruksikan warga Masyumi untuk tidak boleh punya rekening yang ribawi. Semua bank di Indonesia masih tunduk pada BI, kita ambil yang paling minimal," tukasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak