Kocak! Heboh Babi Ngepet, Warganet Saling Lempar Tolak Tampung Ibu Wati

"Haduh... Bekasi nolak emak-emak begini, Tangerang lebih cocok buat si Ibu Wati (yang diusir gegara menuduh tetangga main babi ngepet)," ujar warganet.

Rifan Aditya | Hernawan
Sabtu, 01 Mei 2021 | 07:50 WIB
Kocak! Heboh Babi Ngepet, Warganet Saling Lempar Tolak Tampung Ibu Wati
Wati, emak-emak yang menuduh tetangganya kaya karena babi ngepet. (Instagram @depok24jam)

BeritaHits.id - Sosok Ibu Wati belakangan menjadi sorotan lantaran menuduh salah satu tetangga menjalani ritual pesugihan babi ngepet. Hal itu membuat Ibu Wati diusir dari Kampung Baru, Desa Ragajaya, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Kabar soal Ibu Wati diusir dari kampung tersebut menuai respons kocak di kalangan warganet. Mereka saling melempar dan menolak menampung Ibu Wati.

Pengelola akun Twitter @txtdarigajelas membagikan tangkapan layar reaksi warganet terkait Ibu Wati yang menggemparkan publik dengan isu babi ngepet.

"Malah jadi lempar-lemparan gini," tulis akun itu disertai emoji tertawa seperti dikutip beritahits.id pada Sabtu (1/5/2021).

Baca Juga:Ustadz Syam Gandeng Tangan Istri Usai Salat di Masjid, Alasannya Haru

Tidak Mau Menerima Ibu Wati

Wati, emak-emak yang menuduh tetangganya kaya karena babi ngepet. (Instagram @depok24jam)
Wati, emak-emak yang menuduh tetangganya kaya karena babi ngepet. (Instagram @depok24jam)

Dalam unggahan itu, warganet diketahui mengomentari pemberitaan salah satu media yang mewartakan kabar warga mengusir Ibu Wati akibat isu babi ngepet.

Diketahui bahwa warga setempat masih tidak terima meski Ibu Wakti sudah meminta maaf. Tak pelak, tetangga ramai-ramai memintanya meninggalkan kampung.

Terpantau salah seorang warganet mengawali dengan bertanya apakah warga Bekasi hendak menerima Ibu Wati yang ditolak masyarakat kampungnya.

"Barangkali warga Bekasi ada yang mau nerima si Ibu," ujar Vivittts.

Baca Juga:Rela Beli Makanan 'Terlarang' Demi Ketemu Penjual Mirip Ibu, Alasannya Haru

Cuitan tersebut langsung direspons puluhan warganet. Bahkan, setelahnya muncul balasan sampai panjang dari warganet yang saling melempar Ibu Wati dari satu daerah ke daerah lain.

"Hadah... Bekasi nolak emak-emak kagak danta begini, Tangerang lebih cocok buat si Ibu," timpal Boonaku.

Hal itu disambar oleh warganet yang mengatakan Tangerang menolak keras Ibu Wati dan bertanya kepada warga Bandung.

Namun, tampak seolah warga Bandung enggan menerima Ibu Wati. Tak pelak, akun Adiksi_fiksi langsung menyarankan agar Ibu Wati untuk dipindahkan ke Semarang.

Reaksi penolakan Ibu Wati panjang. Bahkan setelahnya muncul berbagai kota lain seperti Surabaya, Yogyakarta, Solo, Magelang, Bali, dan Madura. Akan tetapi tidak satupun kota digambarkan mau menerima Ibu Wati.

Sampai pada akhirnya, pemilik akun ElgarLouee menyarankan agar Ibu Wati dipindahkan ke tempat yang indetik dengan tahanan yakni Nusa Kambangan.

"Maaf nimbrung, kenapa gak dioper ke Nusa Kambangan aja?" tandasnya.

Warganet saling lempar untuk menampung Ibu Wati yang diusir dari kampung karena babi ngepet (Twitter/Txtdarigajelas).
Warganet saling lempar untuk menampung Ibu Wati yang diusir dari kampung karena babi ngepet (Twitter/Txtdarigajelas).

Ibu Wati Diusir Dari Kontrakan

Ibu Wati warga Kampung Baru, Desa Ragajaya, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, diusir warga sekitar.

Ketua RW 10 Kampung Baru, Desa Ragajaya Syarif Nurzaman, mengatakan, ibu Wati sudah meninggalkan kontrakan yang ia tinggali pada Kamis (30/4/2021) kemarin sore.

Menurutnya, warga sudah muak dengan ucapan ibu Wati yang menuding tetangganya kaya raya karena diduga pelihara babi ngepet. Pernyataan Ibu Wati viral di media sosial belakangan ini.

"Udah pindah udah gak ada, kemarin sore pindahnya. disini dia cuma ngontrak saja," katanya saat dihubungi Suarabogor.id, Jumat (30/4/2021).

RW menjelaskan, bahwa Wati sudah tinggal di Kampung Baru setahun lamanya. Dia juga menilai, bahwa Wati tingkat sosialisasi dengan masyarakat cukup aktif

"Satu tahun tinggal di sana, kalau di masyarakat aktif," tukasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak