Sebelumnya, Gus Miftah sudah memberikan klarifikasi mengenai kehadirannya di gereja dan disebut memberikan ceramah. Dia mengaku bukan memberikan ceramah agama melainkan hanya sebuah orasi kebangsaan.
Dalam video yang diunggah Gus Miftah, ia pun menyebut berterimakasih kepada pihak yang akhirnya menyebutnya kafir, sesat, bangsat dan lain-lainnya.
"Assalamualaikum wr. wb, setelah beredarnya video orasi kebangsaan saya, di peresmian gereja tepatnya GBI Amanat Agung, Penjaringan atas undangan panitia. Saat itu, saya hadir bersama Gubernur DKI Jakarta, mas Anies Baswedan, Sekjen PBNU dan tokoh agama dan FKUB. Saya tekankan saya memberikan orasi kebangsaan pada peresmian," ungkapnya.
Sehingga, ditegaskan Gus Miftah, jika orasi yang disampaikannya ialah orasi kebangsaan pada peresmian gereja bukan sebuah peribadatan.
Baca Juga:Viral Suami Salat Pakai Baju Robek-robek, Istri Panen Ceramah Warganet
"Acara yang diberikan kepada saya pun dalam rangka peresmian bukan peribadatan," tegasnya.
Gara-gara itu pun, akhirnya diakui Gus Miftah, banyak netizen yang akhirnya menghujatnya sebagai orang sesat, kafir, syahadatnya batal dan lain sebagainya.

Tapi mendapatkan hujatan tersebut, Gus Miftah malah mengucapkan terimakasih. "Gus Miftah marah?, enggak, saya bersyukur, Alhamdulilah," sambung ia.
Sebagai orang yang kebutulan diberi Allah SWT kemampuan menjadi orang yang membimbing orang lain bersyahadat menjadi mualaf,
"Nah, saya kemudian berfikir seperti ini, saya sebagai pembimbing sekian ratusan orang yang menjadi mualaf, namun hanya gegara video tersebut saya dikatakan kafir?," tanya Gus Miftah.
Baca Juga:Viral Video Jalan Tikus Macet Dipenuhi Pemotor Mudik Lebaran, Ini Faktanya
Ia pun mengungkapkan perbedaan ceramah saat ini dan sebelumnya. "Nah, luar biasa. Itulah beda dakwah zaman sekarang. Jika dakwah dahulu, mengislamkan orang kafir namun dakwah sekarang malah mengkafir-kafirkan seorang islam," ungkapnya.