Cerita Pemudik Mengaku Menyesal Tak Bisa Pulang, Kisahnya Nyesek

Cerita tersebut membuat warganet merasa sedih sekaligus terharu.

Reza Gunadha | Nur Afitria Cika Handayani
Jum'at, 07 Mei 2021 | 13:06 WIB
Cerita Pemudik Mengaku Menyesal Tak Bisa Pulang, Kisahnya Nyesek
Ilustrasi mudik dengan sepeda motor [suara.com/Kurniawan Mas'ud]

Mudik Lokal Dilarang

Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo meminta seluruh pemerintah daerah untuk melarang warganya untuk mudik, termasuk mudik lokal antar kota dalam provinsi.

Doni menjelaskan, mobilitas penduduk dari satu tempat ke tempat lain pada momen Hari Raya Idul Fitri atau lebaran akan sangat berpotensi menimbulkan penularan Covid-19.

"Mudik lokal pun kita harapkan tetap dilarang, jangan dibiarkan terjadi mudik lokal, kalau terjadi mudik lokal artinya ada silaturahmi, ada salam-salaman, ada cipika-cipiki, artinya bisa terjadi proses penularan satu sama lain," kata Doni dalam Rapat Koordinasi Satgas Covid-19, Minggu (2/5/2021).

Baca Juga:Stasiun Cikoya Kembali Layani Pengguna KRL

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu menyebut meski sudah dilarang saja, diperkirakan masih ada masih ada 7 persen atau sekitar 18,9 juta orang masih nekat mudik.

Oleh sebab itu, dia meminta seluruh pemerintah daerah untuk memperkuat sosialisasi aturan larangan mudik sehingga masyarakat paham.

"Narasi tentang larangan mudik hendaknya setiap saat dikumandangkan, upaya membuat lomba puisi, video, pantun, ini sangat baik, mudah-mudahan ini bisa mengurangi jumlah yang 7 persen tadi," ucapnya.

Doni menyarankan seluruh masyarakat untuk tetap di rumah dan bersilaturahmi dengan keluarga dan kerabat secara virtual yang saat ini sudah semakin mudah dilakukan.

Baca Juga:Curiga Kiriman Paket Tak Kunjung Datang, Pas Dicek Malah Bikin Iba

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak