Pantang Balas Broadcast Mohon Maaf Lahir Batin, Sujiwo Tejo Tegaskan Ini

"Hanya kubalas maaf lahir batin yang personal, yang nyebut nama tertuju, yang orangnya mau sedikit capek nulis nama tertuju, yang ada touch," kata Sujiwo Tejo.

Reza Gunadha | Hernawan
Kamis, 13 Mei 2021 | 09:30 WIB
Pantang Balas Broadcast Mohon Maaf Lahir Batin, Sujiwo Tejo Tegaskan Ini
Sujiwo Tejo

BeritaHits.id - Budayawan Sujiwo Tejo menegaskan bahwa dirinya pantang membalas pesan siaran atau broadcast yang erat kaitannya dengan hari raya Idulfitri yakni mohon maaf lahir dan batin.

Bukan tanpa sebab, Sujiwo Tejo bersikap demikian lantaran dia hanya membalas pesan yang bersifat personal semata.

Pernyataan itu disampaikan oleh Sujiwo Tejo melalui akun Twitter miliknya, @sudjiwotedjo pada Kamis (13/5/2021).

"Di jalur pribadi aku nggak membalas broadcast Maaf Lahir Batin," tulisnya seperti dikutip beritahits.id.

Baca Juga:Gunakan Salam Ini saat Silaturahmi di Hari Lebaran

Sujiwo Tejo lantas memaparkan alasannya hanya membalas pesan yang bersifat personal atau non broadcast saja.

Cuitan Sujiwo Tejo soal Hari Raya Idulfitri (Twitter).
Cuitan Sujiwo Tejo soal Hari Raya Idulfitri (Twitter).

"Hanya kubalas maaf lahir batin yang personal, yang nyebut nama tertuju, yang orangnya mau sedikit capek nulis nama tertuju, yang ada touch," sambung dia.

"Sikap-ku sejak beberapa tahun terakhir," tandas Sujiwo Tejo.

Pernyataan Sujiwo Tejo tersebut menuai berbagai macam tanggapan dari warganet. Beberapa diantara mereka mengaku punya prinsip serupa.

"Persis mbah! Dan saya pun melakukan yang sama, semua yang aku anggap punya hubungan yang sangat personal," komentar RsTatzky.

Baca Juga:Kyeh! Deretan Ucapan Selamat Lebaran dalam Bahasa Tegal

"Betul Mbah. Di jalur pribadi ku balas dengan ketikan personal. Menyebut nama, dan ku balas dengan ucapan seperti komunikasi berhadapan. Sehingga tiap balasan pastinya akan berbeda," timpal Gusman_fahmi.

"Setuju Mbah. Apalagi yang pakai template, sudah gak ada nama, make template lagi," sahut Sandal_selop.

Arti Makna Sungkeman

Salah satu tradisi Lebaran yang hampir dilakukan di seluruh wilayah Indonesia adalah sungkeman. Saat sungkeman orang-orang yang yang lebih muda datang ke rumah orang yang lebih tua. lalu apa sebenarnya makna dan sejarah dari tradisi sungkem Lebaran ini? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

Secara umum sungkeman merupakan prosesi saling memaafkan yang dilakukan orang yang lebih muda kepada orang yang lebih tua. Sungkeman dilakukan dengan cara orang yang lebih muda bersimpuh di di hadapan orang yang lebih tua dan mencium tangannya sambil mengucapkan kalimat maaf.

Sementara tradisi sungkem yang dilakukan saat lebaran di Indonesia sejak dahulu memiliki makna mendalam.

Pertama, sungkem merupakan sarana masyarakat Jawa dalam melatih kerendahan hati. Dengan melakukan sungkem seseorang yang melakukan gesture merendah kepada orang yang lebih tua.

Kedua, sungkem merupakan perwujudan rasa terima kasih dan syukur seorang anak atau orang yang lebih muda kepada orang yang lebih tua.

Ketiga, makna sungkeman sebagai ritual penyadaran diri atau introspeksi jiwa-jiwa anak muda yang seringkali lupa bagaimana memperlakukan orang yang lebih tua dengan baik.

Sehingga tradisi sungkem lebaran dapat dimaknai sebagai sarana dalam membangun dan memperbaiki hubungan baik antara orang yang lebih tua dengan orang yang lebih muda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak