BeritaHits.id - Kisah seorang pria yang harus berkomunikasi jarak jauh dengan ibunya sukses membuat publik terharu. Bagaimana tidak, lantaran sang ibu gaptek, ia tidak bisa berkomunikasi dengan sang ibu seperti anak-anak pada umumnya.
"Ibu saya gaptek, gak bisa pakai ponsel, apalagi WhatsApp," tulis akun Twitter @Kelanawisnu saat membagikan ceritanya.
Di era serba maju seperti sekarang ini, komunikasi bukanlah hal yang sulit dilakukan. Tak hanya lewat telepon atau SMS, seseorang juga bisa melakukan video call.
Namun, berbeda dengan Kelana Wisnu, sang ibu rupanya gagap teknologi (gaptek) sehingga ia tidak bisa berkomunikasi secara modern.
Baca Juga:Nia Ramdhani Ajari Anak Berdoa, Netizen: Berodanya Bukan Seperti Islam?
Meski tidak bisa menggunakan WhatsApp hingga video call, namun hal itu tidak menghalangi niat sang ibu untuk berkomunikasi dengan anaknya. Ia membagikan foto surat-surat yang dikirimkan ibunya setiap saat.
Hampir setiap minggu, sang ibu selalu menulis surat dengan tangannya. Surat itu kemudian dititipkan oleh saudaranya yang akan mengantarnya ke tempat sang putra.
"Setiap kali ingin menghubungi saya, dia menulis surat dan menitipkannya pada saudara kami untuk dikirim kepada saya," tambah Kelana Wisnu.
Sang putra pun mengaku kerap menangis saat membaca ungkapan cinta sang ibu melalui surat tersebut. Ia selalu menyimpan surat-surat itu dan mendokumentasikannya.
Dalam beberapa surat, terlihat sang ibu selalu menanyakan kabar sang anak dan mendoakannya agar selalu sehat. Surat-surat itu selalu ditulis dengan menggunakan bahasa Jawa.
Baca Juga:Silaturahmi Keluarga Jokowi dan Maruf Amin di Hari Idul Fitri
Sang ibu juga kerap menceritakan aktivitas sehari-harinya kepada sang anak.
Surat-surat tersebut kemudian sukses membuat warganet yang membacanya ikut terharu. Banyak dari mereka yang juga curhat mengenai kasih sang ibu.
“Pas kecil, ibu kalau mau keluar juga sering nulis surat gini sama ditinggalin duit di atas meja karena gak mau ganggu aku tidur. Bangun-bangun baca suratnya, sering nangis, takut ibu gak pulang-pulang,” curhat warganet.
“Gak tau kenapa pesan yang ditulis melalui surat selalu bikin nyes. Baca surat sambil ngebayangin pengirimnya sedang ada di hadapan kita. Rindu, tapi mau gimana lagi. Sehat-sehat buat ibunya,” tambah warganet.
“Aku sering bilang ‘mau pergi yang jauh’ tapi baru setengah perjalanan, kembali ke pelukannya adalah pilihan yang menenangkan. Untuk Ibu yang selalu bersedia aku repotkan, terima kasih untuk hangatnya bulan Ramadan. Selamat hari Ibu,” tulis warganet.