Viral Data Pribadi Warga Indonesia Diduga Bocor, 200 Juta Data Dijual Bebas

"RIP our privacy," ujar warganet.

Dany Garjito | Nur Afitria Cika Handayani
Kamis, 20 Mei 2021 | 12:53 WIB
Viral Data Pribadi Warga Indonesia Diduga Bocor, 200 Juta Data Dijual Bebas
Ilustrasi KTP

BeritaHits.id - Sebuah postingan memperlihatkan iklan yang menawarkan 200 juta data pribadi milik warga Indonesia.

Postingan yang diunggah oleh akun Twitter @nuicemedia itu menjadi perbincangan publik.

Pasalnya, data pribadi itu dijual bebas di jejaring internet. Dalam situs yang menjual data tersebut menyebutkan pihaknya memiliki data pribadi lengkap milik warga Indonesia.

Data yang dijual termasuk Nomor Induk Kependudukan, nomor telepon, email, alamat lengkap, dan nama pemilik data tersebut.

Baca Juga:Usai Libur Lebaran, Timnas Basket Indonesia Kembali Jalani TC di GBK Arena

Semua data tersebut merupakan data yang biasa dimiliki oleh masing-masing warga Indonesia.

Data tersebut seharusnya dilindungi oleh pemerintah. Namun, rupanya data-data tersebut masih juga bocor.

Data pribadi dijual bebas di internet. (Twitter/@nuicemedia)
Data pribadi dijual bebas di internet. (Twitter/@nuicemedia)

Dalam situs tersebut menyebutkan dirinya menyimpan data pribadi milik warga Indonesia sebanyak 279 juta data.

Kemudian, ia juga menawarkan 1 juta data sampel gratis untuk diuji.

Selain itu mereka juga memiliki 20 juta foto pribadi milik warga Indonesia.

Baca Juga:Serentak Nyanyi Indonesia Raya, Warga Serukan Persatuan

"Hi, semua data personal milik pemerintahan Indonesia dijual. Di sini tidak termasuk kata sandi. 1 juta data sampel gratis untuk diuji. Keseluruhan 279 juta. 20 juta foto personal," tulisnya dalam situs tersebut, dikutip Beritahits.id.

Dirinya pun memberikan beberapa sampel alamat situs untuk mengecek data pribadi tersebut.

Semua data tersebut termasuk dengan informasi data milik orang-orang yang telah meninggal dunia.

"Termasuk orang-orang yang telah meninggal," ujarnya.

Sontak, hal ini langsung membuat warganet kaget sekaligus takut.

Mereka meminta agar pemerintah menangani kasus seperti ini. Tak hanya itu, mereka juga mengkritik pemerintah yang masih meminta data dalam bentuk fotokopi kertas.

"Please pemerintah aja yang beli biar nggak usah minta minta alamat atau nomer ktp lagi," balas warganet.

"Hah, kok bisa," timpal warganet.

"Nggak aneh, RIP our privacy," komentar warganet.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak