BeritaHits.id - Momen anggota DPR RI tertidur saat bekerja kembali terjadi. Kali ini, seorang pria anggota DPR tampak tertidur pulas selama rapat paripurna DPR ke-18 masa persidangan V tahun 2020-2021 di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (20/5/2021).
Dikutip dari ANTARA, rapat tersebut beragendakan mendengarkan tanggapan pemerintah terhadap kebijakan kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal (KEM dan PPKF) RAPBN TA 2022.
Namun di tengah pembahasan, seorang anggota DPR tampak duduk sambil tertidur pulas. Ia berpenampilan rapi dengan menggunakan kemeja putih dan jas hitam yang dilengkapi dasi merah.
Anggota DPR itu juga turut mengalungkan sehelai kain tradisional di lehernya. Iapun tertidur dengan masih mengenakan masker berwarna hitam.
Baca Juga:Sedang di Luar Kota, Menkes dan Kepala BPOM Absen Rapat Kerja di DPR
Masih belum diketahui identitas anggota DPR itu karena wajahnya yang tertutup masker. Kendati demikian, aksi tidurnya itu tentu menjadi sorotan.
Apalagi, dalam rapat paripurna yang dipimpin oleh Ketua DPR Puan Maharani, hadir pula Menteri Keuangan RI Sri Mulyani.
Kehadiran Sri Mulyani dalam rapat paripurna itu untuk menyampaikan rancangan ekonomi makro di Indonesia pada tahun 2022. Dalam pidatonya, Sri Mulyani mengusulkan target pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 5,2-5,8 persen tahun depan.
"Pemerintah mengusulkan kisaran indikator ekonomi makro untuk penyusunan RAPBN 2022 adalah pertumbuhan ekonomi 5,2-5,8 persen," kata Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (20/5/2021).
Dalam kesempatan ini, Sri Mulyani mengajak jajaran pemerintah dan DPR untuk tidak menyerah merealisasikan hal tersebut. Ia berpesan agar semua tetap optimis agar ekonomi bisa kembali pulih.
Baca Juga:Gus AMI Minta Kemendikbud Ristek Persiapkan Matang Sekolah Tatap Muka
"Di tengah kondisi pemulihan ini, kita harus tetap optimis dan tidak boleh menyerah. Kita tetap harus berkomitmen untuk menghadirkan pengelolaan fiskal yang sehat dan efektif sehingga dapat menopang pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berkeadilan," pesan Sri Mulyani.