Viral Video Kerumunan Pesta Ultah Gubernur Jatim Khofifah, Dikecam Warganet

Warganet menyayangkan pesta ulang tahun Khofifah karena menurut mereka aktivitas berkerumun masyarakat biasanya dilarang, tetapi kenapa pejabat boleh.

Reza Gunadha | Hernawan
Jum'at, 21 Mei 2021 | 15:59 WIB
Viral Video Kerumunan Pesta Ultah Gubernur Jatim Khofifah, Dikecam Warganet
Viral video pesta ulang tahun Gubernur Jatim Khofifah (Instagram/lambe_turah).

"Jangan salahin warga Jatim kalau mau nongki ya Bu. Heboh banget ada bapak ojol cari cuan buat keluarga malah diusir polisi. Kalau kayak gini kira-kira petugas keamanan yang biasanya razia atau ngobrak masyarakat pada kemana ya?" timpal Arlana_putri.

"Gubernur boleh ngadain acara kerumunan. Rakyat bisa apa?" sahut Rhiinov.

Telah menembus jutaan kali penayangan, untuk menyaksikan video viral pesta ulang tahun Khofifah tersebut, klik DI SINI.

Dikonfirmasi mengenai kabar tersebut, Kepala Biro Administrasi Pimpinan, Pemprov Jatim, Agung Subagyo membantah jika pesta ulang tahun Gubernur Jatim Khofifah tersebut mengabaikan prokes Covid-19.

Baca Juga:Viral Istri Tegur Suami Mata Bintitan: Azab Lihatin Cewek Seksi di TikTok

“Semua berjalan sesuai prokes,” katanya dikutip dari timesindonesia.co.id jaringan suara.com, Jumat (21/5/2021).

Agung menambahkan, video yang beredar luas di media sosial bukan pesta ultah, melainkan tasyakuran bersama anak yatim dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Jatim.

"Bertepatan dengan ultah Ibu (Khofifah),” sambungnya.

Video tersebut menuai reaksi keras sejumlah pihak, termasuk Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PP PDNU) dokter Muhammad S Niam.

“Jangan salahkan rakyat yang tidak mematuhi protokol, jika pemimpinnya juga tidak bisa menjadi teladan. Jangan masalahkan lonjakan kasus, jika prokes 5M hanya sebagai slogan,” katanya.

Baca Juga:Aurel Keguguran Dijadikan Konten Komersil, Atta Halilintar Dikritik

Niam merasa jengkel, karena semua pihak, terutama dokter yang menangani langsung pasien dan menyiapkan prokes secara teliti sudah bekerja mati-matian, termasuk membuat hidup tak senormal sebelumnya dan banyak rumah sakit gulung koming (kelimpungan), itu semua karena tekad agar Covid-19 segera berakhir.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak