"Ahli virologi Universitas Griffith Lara Herrero mengatakan, dalam momen transmisi yang terekam di CCTV itu, virus didapati bertahan di udara cukup lama—sehingga seseorang bisa menghirupnya dan terinfeksi," tulisnya.
"Transmisi kontak sekilas ini telah didukung oleh pernyataan-pernyataan beberapa tokoh. Termasuk Menteri Kesehatan New South Wales Brad Hazzard dan juga ahli epidemiologi dunia Eric Feigl-Ding," lanjutnya.
Penyebab kenaikan kasus secara global
Terakhir, Prof Zubairi menyabut bahwa varian Delta merupakan penyebab lonjakan kasus di beberapa negara, termasuk Indonesia.
Baca Juga:Tegaskan Pernyataan Presiden, Gus Halim: PPKM Mikro Ampuh Hentikan Penularan Covid-19
Kabar baiknya, sebagian besar vaksin yang digunakan saat ini masih mampu melawan virus varian Delta.
"Dus, secara global, Varian Delta memang menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 yang tinggi di beberapa negara, termasuk Indonesia. Kabar baiknya, sebagian besar vaksin yang beredar, masih bisa bekerja melawan Varian Delta ini. Terima kasih," pungkasnya.