BeritaHits.id - Ekonom senior Rizal Ramli memberikan penilaian terhadap kemampuan pemerintah menangulangi pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia saat ini.
Dalam video yang diunggah di kanal Youtube Sahabat Rizal Ramli, Rabu (14/7/2021) ia menyampaikan 4 fase kegagalan pemerintah dalam menangani Covid-19.
4 fase tersebut ialah fase self denial atau penyangkalan, fase genjot anggaran, fase tak mau ada yang mengungguli, hingga fase panik.
1. Fase self denial
Rizal Ramli menyebut, tahap pertama kegagalan pemerintah dalam menangani Covid-19 adalah bantah-bantahan, atau self denial. Ia menyebut saat itu pemerintah membuat banyak lelucon dan candaan tentang Covid-19.
"Pertama, dari Januari-Maret 2020, itu tahap bantah-bantahan atau self denial. Mengatakan Covid tidak ada, Indonesia tak mungkin ada Covid. Tahap lelucon, buat lelucon tentang Covid," ujar Rizal Ramli seperti dikuetip BeritaHits.id, Rabu (14/7/2021).
"Termasuk menyewa buzzer 78 miliar untuk menyesatkan rakyat, bahwa Covid tidak ada dan tidak penting," lanjut mantan menteri koordinator bidang kemaritiman tersebut.
2. Fase genjot anggaran
Tahapan kedua menurut Rizal Ramli adalah fase penggenjotan anggaran. Ia menyebut berdasarkan data BPK, pemerintah sudah habiskan anggaran hingga ribuan triliun rupiah.
"3 bulan berikutnya, mulai lah panik, mulai lah menyusun anggaran dan digede-gedekan semua. Menurut BPK, tahun 2020 mereka sudah habiskan 1.035 triliun rupiah," ujar Rizal.
3. Fase tak ingin ada yang lebih hebat
Menurut Rizal Ramli, pemerintah juga pernah ada dalam fase tak ingin ada pihak yang terlihat lebih hebat dalam penanganan Covid-19.
"Fase ketiga pemerintah nggak mau ada yang kelihatan bisa lebih hebat dari dia," ujar Rizal Ramli.
Ia lantas memberi contoh, yaitu dengan bercerita tentang niat Anies Baswedan untuk me-lockdown Jakarta, namun tak mendapat restu.
"Pada kuartal ke-3 itu, gubernur DKI Anies Baswedan kepengan Jakarta di-lockout, dia mau tanggung jawab, dia waktu itu masih punya cukup anggaran lah untuk lockdown rakyatnya dikasih makan," ujarnya.
- 1
- 2