"Mereka dalam kondisi panik luar biasa sehingga koordinasi tida ada lagi. Pembantu presiden jalan sendiri-sendiri," timpal lainnya.
"Saya turut prihatin juga pak, melihat statment dari bapak Menko ini. Bukannya memberikan ketenangan di masa seperti ini, tapi malah membawa kegaduhan yang tidak penting," tegur warganet.
"Mungkin militer mau dikumpulin, untuk serang langsung pusat virus om. China atau India mau di bombardir kayanya karena pandemi ini dianggap dari sana asalnya. Makanya darurat militer, bentar lagi juga ada wajib militer kalau udah darurat daruratan mah," tulis warganet.
"Kalau darurat militer sih kayanya tidak. Tapi kali darurat orang jujur iyah," sindir warganet.
Baca Juga:Dapur Umum Bantu Warga Isolasi Mandiri di Kota Tangerang
"Truss maksudnya mau lawan covid pakai panser gituuh? Pakai senapan M16 gitu kah? Ampyuunn deh," sahut warganet.
Menko Muhadjir Sebut Kondisi Indonesia Sudah Darurat Militer
Menko PMK Muhadjir Effendy menuturkan kalau saat ini kondisi di Tanah Air sudah darurat militer. Menurutnya bangsa Indonesia saat ini tengah perang melawan musuh tak kasat mata, yakni Covid-19.
"Kan sebenarnya pemerintah sekarang ini walaupun tidak di-declare kita ini kan dalam keadaan darurat militer. Jadi kalau darurat itu ukurannya tertib sipil, darurat sipil, darurat militer, darurat perang, nah kalau sekarang ini sudah darurat militer," kata Muhadjir di Hotel University Club UGM, Sleman, Jumat (16/9/2021).
Hal ini membuat pemerintah mengambil keputusan untuk memperpanjang PPKM Darurat Jawa-Bali sampai akhir Juli 2021.
Baca Juga:Wacana PPKM Darurat Diperpanjang, Ekonom Sorot Dampak Ekonomi
"Tadi rapat kabinet terbatas yang saya ikuti di Sukoharjo, sudah diputuskan Bapak Presiden dilanjutkan sampai akhir Juli," kata Muhadjir Effendy.