BeritaHits.id - Siapa influencer yang dapat vaksin ketiga? Ya, kabar influencer dapat vaksin ketiga viral di media sosial.
Awalnya terdapat warganet yang membongkar ada selebgram atau influencer yang menerima vaksin ketiga. Padahal vaksin dosis ketiga tersebut baru diperuntukkan kepada tenaga kesehatan atau nakes.
Johan Djayanto, banker sekaligus pianis yang pertama kali menyampaikan informasi tentang influencer dapat jatah vaksin dosis ketiga ini. Tetapi ia enggan mengatakan secara blak-blakan siapa influencer yang dapat vaksin ketiga tersebut.
"Tadi siang teman gue cerita kalau teman dia yang influencer hari ini dapat vaksin dosis ketiga," tulis Johan Djayanto di Twitter, seperti dikutip BeritaHits.id, Rabu (28/7/2021).
Baca Juga:Viral Cowok Beri Rp 300 Ribu Tapi Harus Peragain Monyet, Tuai Perdebatan
Kebocoran ini juga karena influencer yang dapat jatah vaksin dosis ketiga itu mengunggah di Instagram Story. Namun tak lama setelahnya, unggahan itu dihapus.
Kabar bahwa seorang selebgram mendapat jatah vaksin ketiga, langsung heboh di media sosial.
Salah satunya diunggah kembali akun @cathydjaya di Twitter. Sama seperti sebelumnya, ia juga tidak mengungkap siapa sosoknya.
"Yang DM request spill the tea, maaf ini SS IG teman. Dari awal dia sensor handle dan wajah si influencer," kicau akun tersebut.
"Ya udah, gue nggak akan spill juga," imbuhnya menegaskan.
Baca Juga:Viral HP Jadul Pulsanya Rp 250 Juta, Warganet: Loe Nabung di SIM Card Bang?
Meski dua akun tersebut tidak menyebutkan secara gamblang, tetapi mereka memberikan ciri-ciri influencer yang dimaksud.
Pertama, si influencer berasal dari orangtua yang bekerja sebagai pengusaha.
"Bokapnya pengusaha," terang Johan Djayanto.
Kedua, si influencer memiliki pengikut sekitar puluhan ribu akun.
"Influencernya siapa? Hehehe, <20k (kurang dari 20 ribu akun)," tutur @cathydjaya.
Terakhir, @cathydjaya memberikan petunjuk soal aktivitas si influencer. "Dia banyak preach tentang God. Dia juga kelihatannya aktif di non-profit," ungkap akun Twitter ini.
"Gue kecewa aja dia tone deaf banget," imbuhnya.
So, guys, itu tadi ciri-ciri influencer yang dapat jatah vaksin ketiga, yakni:
- Anak pengusaha
- Memiliki followers kurang dari 20 ribu
- Banyak preach tentang God
- Terlihat aktif di non-profit
Hingga saat ini warganet masih berusaha untuk mengungkap siapa influencer influencer yang dapat vaksin ketiga. Hanya saja belum terungkap bocorannya.
Viral Influencer Disebut Dapat Vaksin Booster di DPRD DKI, Begini Kata Sekwan
Plt Sekretaris Dewan DPRD DKI Jakarta Augustinus membantah pihaknya telah memfasilitasi penyuntikan vaksin Covid-19 dosis ketiga atau vaksin booster. Apalagi, jika penyuntikannya dilakukan kepada seorang influencer.
Pria yang akrab disapa Aga itu menanggapi isu yang beredar di media sosial mengenai kegiatan penyuntikan vaksinasi dosis ketiga. Salah seorang warganet mengklaim temannya seorang influencer mendapatkannya di gedung legislator Kebon Sirih itu.
"Vaksin ketiga tidak di ada di gedung DPRD," ujar Aga saat dihubungi, Suara.com, Kamis (29/7/2021).
Aga memang membenarkan pihaknya sedang menjalankan kegiatan vaksinasi atas perintah Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi. Namun, penyuntikan dilakukan kepada masyarakat umum untuk dosis pertama dan kedua.
"Untuk vaksin pertama dan kedua di DPRD memang sedang dilaksanakan. Sesuai instruksi Presiden agar masyarakat dapat cepat diberikan vaksin," ucapnya.
Bahkan ia juga membantah merek vaksin yang disuntikan dalam kegiatan itu adalah Moderna, seperti yang disampaikan warganet tersebut. Ia menyebut vaksin yang digunakan adalah Sinovac.
"Vaksin yang kami dapat dari Dinkes DKI adalah vaksin Sinovac," ucapnya.
DPR Desak Influencer yang Viral Vaksin Ketiga Diusut: Jutaan Warga Banyak Belum Divaksin!
Anggota Komisi IX DPR Rahmat Handoyo menegaskan saat ini pemberian dosis ketiga untuk vaksin Covid-10 hanya diprioritaskan untuk tenaga kesehatan. Terkait viral influencer yang mendapat booster, ia meminta ada didalami dan ditelusuri.
"Saya tidak berandai-andai, lebih baik diselidiki, lebih baik didalami, kemudian ditelusuri. Apakah itu bentuk kealpaan ataukah bentuk kelalaian yang tidak terencana," kata Rahmat kepada wartawan, Kamis (29/7/2021).
Menurut dia pendalaman perlu dilakukan, mengingat jika hal itu benar tentu saja akan memunculkan masalah sosial dan rasa ketidakadilan. Pasalnya masih ada jutaan masyarakat yang bahkan sampai saat ini belum mendapatkan vaskin dosis pertama.
"Lha wong jutaan warga kita yang belum divaksin pertama saja masih banyak jutaan. Kok ini yang sudah divaksin dua kali divaksin di luar nakes, itu harus kita bertanya," kata Rahmat.
Ia menjelaskan mengapa untuk vaksin booster saat ini masih menggunakan skala prioritas, di mana tenaga kesehatan didahulukan untuk mendapatkannya. Hal itu karena terkait dengan pekerjaan mereka yang memiliki potensi lebih besar untuk tertular virus.
"Karena kenapa prioritas itu yang booster itu dari Moderna diberikan kepada mereka, karena potensi tertular itu kan sangat rawan ya. Saudara kita nakes itu kan setiap hari berjumpa dengan para pasien baik yang terpapar maupun yang tidak di rumah sakit itu kan begitu besar potensi untuk terkena," pungkasnya.