"Aneh banget masa dia bilang kena Covid-19 malah disuruh puasa gak boleh makan. Cuma disuruh tidur katanya jangan kasih makan virusnya biar virusnya mati. Terus dia bilang itu anjuran hadis nabi, emang ada hadis nabi bilang kalo sakit disuruh puasa, gak makan?" protes akun @tubifess.
"Puasa gua baca emang bagus si, cuma gak bisa digeneralisir juga, ada beberapa kondisi dimana malah gak boleh biasanya yang parah. Gua pun seorang positif covid pas awal-awal itu demam sampe 38 derajat jadi emang gak bisa puasa. Ini alasan kita harus hati-hati nder," timpal warganet.
"Bukan nyembuhun covid, tapi meningkatkan imun. Kalau belum bisa puasa, ganti pakai makanan sehat. Kurangi gula. Tapi, lebih baik lagi misal kena covid, dengerin anjuran dokter yang nanganin kita gimana," jelas warganet.
"Pada sok tahu semua dah. Spekulasi, menurut ina inu, ita itu. Kalau sakit tanya dokter, dateng ke puskesmas atau klinik atau rumah sakit. Jelas. Ahlinya langsung. Badan masing-masing kan beda-beda penanganan. Seenggaknya mereka udah sekolah dan mendalami ilmu," saran warganet.
Baca Juga:Satgas Klaim Kasus Aktif Covid-19 Mingguan Mulai Turun Dari Puncak Lonjakan
"Emang ada anjuran puasa buat yang kena covid tapi gak bisa sembarangan diaplikasiin ke semua orang. Kalau gak salah ini butuh pengawasan dokter. Emang dari pengalaman gue sendiri banyak makan itu bikin cepet sembuh, terutama makan protein sama sayur. Badan tiap orang bisa beda-beda pemulihannya," terang lainnya.
Benarkah Pasien Covid-19 Boleh Puasa?

Kondisi setiap pasien yang terinfeksi virus corona tentunya berbeda-beda. Sejauh ini, ada pasien yang berstatus OTG (orang tanpa gejala), namun ada juga yang merasakan gejala ringan, sedang, sampai berat.
Berbagai kondisi tersebut pasti membutuhkan penanganan yang berbeda-beda. Ada yang cukup menjalani isolasi mandiri di rumah saja, namun ada juga yang harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Begitu pula dengan puasa bagi pasien Covid-19. Situs kesehatan Alodokter menjelaskan mengenai penderita yang boleh berpuasa atau tidak. Kendati demikian, penjelasan ini mengacu pada situasi saat bulan puasa beberapa waktu lalu.
Baca Juga:72 Warga Pedukuhan Bronggang Suruh Terpapar Covid-19, Akses Keluar-Masuk Dibatasi
Penderita Covid-19 yang tidak boleh berpuasan adalah pasien dengan gelaja berat. Seperti mengalami demam di atas 38 derajat Celcius dan sesak napas.
Pasien dengan gejala tersebut tidak boleh puasa. Pasalnya, tubuh sangat membutuhkan cairan dalam kondisi tersebut. Jika puasa, maka pasien akan berisiko tinggi mengalami dehidrasi berat yang memperburuk kondisinya.
Selain itu, pasien Covid-19 gejala berat pastinya akan diberi cairan infus sepanjang hari saat menjalani perawatan intensif. Cairan itu disebut sebagian ulama dapat membatalkan puasa.
Alasan lainnya adalah pasien Covid-19 sangat membutuhkan obat dan vitamin. Hal ini juga harus diiringi dengan mengonsumsi makanan bergizi agar daya tahan tubuh kuat.
Sementara pasien Covid-19 yang diizinkan puasa adalah pasien gelaja ringan. Gejala ini seperti batuk dan pilek tanpa demam.
Alasannya, pasien Covid-19 dengan gejala ringan cenderung memiliki daya tahan tubuh yang lebih kuat. Hal ini membuat ibadah puasa masih tergolong aman. Begitu pula bagi orang tanpa gejala.