BeritaHits.id - Warga Kalikotes, Klaten digegerkan dengan informasi yang menyebutkan bahwa salah seorang warga yang terpapar covid-19 meninggal dunia. Keluarga dan warga pun sudah menyiapkan liang lahad dan pemakaman sesuai protokol kesehatan.
Kekinian, kabar tersebut diketahui merupakan informasi yang salah. Berikut kronologinya, menyadur dari Solopos -- jaringan Suara.com, Senin (9/8/2021).
Kronologi
Seorang warga Tambongwetan, Kalikotes, Klaten berinisial S (48) dikabarkan telah meninggal dunia pada Sabtu (7/8/2021) pukul 18.50.
Baca Juga:Ahli Sebaran Penyakit UI Sarankan PPKM Kembali Diperpanjang, Apa Alasannya?
S merupakan salah seorang warga perempuan yang dirawat di salah satu rumah sakit di Klaten sejak Selasa (3/8/2021). Ia terpapar covid-19 dan dirawat di Rs karena memiliki penyakit penyerta.
Di tengah perawatan itu, salah seorang tokoh masyarakat di Tambongwetan, yakni Bandi memperoleh informasi dari tenaga kesehatan yang menyatakan S telah meninggal dunia, Sabtu (7/8/2021) pukul 18.50 WIB. Sedianya, S dimakamkan secara protokol Covid-19.
Bandi pun mengabarkan informasi tersebut melalui WhatsApp Group di desanya. Sejurus kemudian, warga penggali kubur langsung melaksanakan tugasnya dengan menggali kubur.
Sedangkan sukarelawan mempersiapkan diri menyambut kedatangan jenazah untuk segera dimakamkan. Di sisi lain, anggota keluarga dalam kondisi berkabung di rumah duka. Hal itu termasuk anggota keluarga yang berasal dari Sragen.
Setelah menunggu berjam-jam, ternyata jenazah tak kunjung dikirim ke Tambongwetan. Selanjutnya, Bandi yang menjadi tokoh masyarakat berkoordinasi dengan suami S agar memastikan kebenaran informasi itu ke RS.
Baca Juga:Perjuangan untuk Merdeka dari Pandemi COVID-19
Persiapan Pemakaman Dibatalkan
Awalnya, suami S diarahkan seorang satpam di RS agar langsung menuju ke tempat pemulasaran jenazah. Tapi, suami S belum dapat memastikan bahwa istrinya benar-benar telah meninggal dunia. Hingga Minggu (8/8/2021) dini hari, suami SMI dapat memastikan bahwa istrinya masih dirawat di RS.
“Saya pun langsung dikabari [oleh suami S]. Intinya, tidak meninggal dunia. Saya langsung sampaikan ke warga. Akhirnya seluruh persiapan pemakaman dibatalkan. Lubang kuburan yang sudah digali ditutup kembali. Anggota keluarga yang sudah menangis akhirnya pada pulang ke rumahnya masing-masing. Hingga hari ini, yang bersangkutan [S] masih dirawat di RS itu,” kata Bandi kepada Solopos.com, Senin (9/8/2021).
Terpisah, Wakil Ketua Paguyuhan Kades di Kecamatan Kalikotes, yakni Priyadi alias Supri, mengatakan kesalahan informasi yang terjadi di Desa Tambongwetan telah meresahkan warga. Mestinya, tim kesehatan dan pihak rumah sakit (RS) harus dapat memastikan informasi yang akan disampaikan ke warga atau pun pemerintah desa (pemdes).
“Ini menyangkut nyawa seseorang. Harus dipastikan semuanya terlebih dahulu. Jika informasi salah kan meresahkan. Pihak desa sudah menyiapkan pemakaman hingga sudah tim penggali kubur sudah melakukan tugasnya. Di saat semua sudah siap, ternyata muncul informasi bahwa informasi kematian itu salah. Kami berharap, hal yang begini ini jangan sampai terjadi lagi ke depannya,” katanya.
Sebelumnya, Koordinator Penanganan Kesehatan Satgas PP Covid-19 Klaten, Cahyono Widodo, mengatakan kasus virus corona di Kabupaten Bersinar masih bertambah 296 orang dalam sehari hingga, Minggu (8/8/2021). Di sisi lain, terdapat 281 pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh dan penambahan 55 kasus kematian karena virus corona.
“Jumlah kumulatif Covid-19 di Klaten mencapai 31.969 kasus. Sebanyak 1.751 orang menjalani perawatan/isolasi mandiri. Sebanyak 27.761 orang dinyatakan sembuh. Sebanyak 2.457 orang telah meninggal dunia,” kata Cahyono Widodo.