Pria Sindir Jokowi Pakai Baju Adat Baduy: Tinggal Bawa Madu, Jongkok di Perempatan

Seorang warganet dinilai memberikan komentar rasis mengenai baju adat Suku Baduy yang dikenakan Jokowi.

Reza Gunadha | Nur Afitria Cika Handayani
Senin, 16 Agustus 2021 | 13:22 WIB
Pria Sindir Jokowi Pakai Baju Adat Baduy: Tinggal Bawa Madu, Jongkok di Perempatan
Presiden Jokowi menyampaikan pidato kenegaraan. (Suara.com/Fadil)

BeritaHits.id - Beredar cuitan seorang warganet yang mengomentari pakaian adat Suku Baduy yang dikenakan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dalam acara Sidang Tahunan MPR di Kompleks Parlemen, Senin (16/8/2021), Jokowi tampak mengenakan pakaian adat Suku Baduy.

Akun Twitter @pawletariat dinilai memberikan komentar rasis mengenai baju adat Suku Baduy yang dikenakan Jokowi.

"Azzzzzsksks Jokowi make baju adat Baduy cocok banget, tinggal bawa madu plus jongkok di perempatan," tulis akun @pawletariat.

Baca Juga:Jokowi Sebut Pelayanan Elektronik Bikin Kinerja MK dan MA Lebih Cepat

Seorang warganet berkomentar rasis mengenai pakaian adat Baduy yang dikenakan Jokowi. (Twitter/@Tjhinfar21)
Seorang warganet berkomentar rasis mengenai pakaian adat Baduy yang dikenakan Jokowi. (Twitter/@Tjhinfar21)

Hal tersebut langsung mencuri perhatian warganet. Namun, tak lama kemudian, cuitan tersebut langsung dihapus oleh sang pemilik akun.

Salah satu akun Twitter @Tjhinfar21 rupanya mengabadikan cuitan tersebut. Iapun mengunggah foto tangkapan layar cuitan tersebut.

Dia menilai bahwa cuitan tersebut bernilai rasis terhadap suku Baduy.

"Mending loe @pawletariat tutup akun kalau masih rasis kayak gini. Udah ngetwit langsung hapus inilah namanya jempol lebih cepat dari otak. Eh kayaknya nggak ada otak deh," katanya.

Klarifikasi

Baca Juga:Jokowi Pastikan di Tahun 2022, Indonesia Masih Menghadapi Kondisi Ketidakpastian

Selanjutnya, akun Twitter @pawletariat sempat memberikan klarifikasi mengenai cuitan yang dinilai rasis dan menghina Jokowi itu.

Dirinya menyebut tidak ada niatan untuk menghina suku Baduy. Dia menjelaskan Suku Baduy memiliki tradisi dan kearifan yang sangat luhur.

"Terkait dengan tweet gue soal suku Baduy saya cuma mau bilang begini : Saya sama sekali gak ada niat menghina suku Baduy. Saya tahu, suku Baduy memiliki tradisi dan kearifan yang sangat luhur," jelasnya.

Klarifikasi. (Twitter/pawletariat)
Klarifikasi. (Twitter/pawletariat)

Lebih lanjut, dirinya mengaku prihatin tentang warga Baduy yang harus berjalan kaki ratusan kilometer.

"Tapi memang benar saya memiliki keprihatinan dan keresahan tentang warga Baduy yang harus berjalan kaki ratusan kilometer. Kemudian menggelandang di Jakarta demi jualan madu hutan Rp 100 ribu per botol. Sesuatu yang kemungkinan terjadi karena ruang hidup warga Baduy semakin sempit," lanjutnya.

Di akhir, akun tersebut meminta maaf terkait cuitan yang dinilai menghina Suku Baduy.

"Dengan demikian saya meminta maaf atas cuitan saya tersebut. Khususnya kepada warga Baduy. Saya mengakui kesalahan dan akan belajar untuk lebih bijak dalam mengeluarkan pendapat soal masyarakat adat Nusantara," pungkasnya.

Setelah ditelusuri, akun tersebut kini sudah hilang. Meski demikian, warganet masih geram melihat cuitan tersebut.

"Kurang ajar ini," balas warganet.

"Bro, minta maaf mah udah minta maaf aja. Nggak usah membahas keresahan yang bikin orang yang baca malah makin aneh sama penjelasanmu ini," kata warganet.

"Rasis lu, baduy jalan kaki itu adat mereka, dan mereka taat akan aturan adat, sumber daya alam Baduy itu luas, tanpa kehidupan modernpun mereka masih bisa menjalankan kehidupan mereka dengan sangat," komentar warganet.

"Blundernya 2 kali, bodoh banget asli," ujar warganet lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak