Azrell menilai, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mencegah virus corona selain vaksin. Ia menyebut diantaranya adalah pengobatan herbal sampai makanan sunnah Nabi.
"Saya tidak rela mempertaruhkan nyawa, karena ada berbagai cara untuk mencegah Covid-19, yaitu melalui pengobatan homoeopati holistik dan makanan sunnah yang dipraktikkan keluarga saya untuk mencegah penularan Covid-19," bebernya.
Dalam kesempatan itu, Azrell membuat laporan bersama dengan saudara perempuan dan temannya. Saudaranya bernama Nur Azreen Omar yang berusia 12 tahun, dan temannya adalah Muhammad Hanif Haikan Jeffrey yang berusia 17 tahun.

Mereka melapor ke polisi dengan didampingi ibu Azrell. Laporan tersebut diajukan di kantor polisi Taman Melawati pada 30 Agustus 2021 lalu.
Baca Juga:Vaksinasi Booster akan Gratis Bagi Masyarakat Umum, Benarkah?
Azrell mengatakan pelaporan ini merupakan dasar inisiatif dirinya sendiri, bukan paksaan. Hal ini dilakukan setelah dirinya mengevaluasi berbagai informasi mengenai vaksin dari dunia maya.
"Saya mengambil semua informasi terkait vaksin dan Covid-19 dari internet, termasuk membaca berita dari luar negeri, selain informasi dari ibu saya, anggota keluarga serta kenalan," jelasnya.
"Dari sana, saya secara pribadi mengevaluasi informasi yang diperoleh dan memutuskan untuk menolak divaksinasi," sambungnya.
Selain itu, Azrell juga menunjukkan formulir vaksinasi dari gurunya. Dalam formulir itu, tertulis jika tidak ada pihak yang bertanggung jawab atas efek samping vaksin.
"Dalam formulir itu, kami diberitahu bahwa tidak ada yang akan bertanggung jawab jika terjadi implikasi akibat pengambilan vaksin tersebut," pungkasnya.
Baca Juga:Hari Olahraga Nasional: Manfaat Olahraga dan Akibatnya Jika Dilakukan Berlebihan
Video yang mungkin terlewatkan oleh Anda: