BeritaHits.id - Beredar narasi berupa sebuah prediksi mengenai datangnya bencana alam besar yang akan melanda daerah Palopo, Sulawesi Selatan atau Sulsel.
Narasi ini beredar melalui sebuah pesan berantai WhatsApp. Pesan ini berisi prediksi mengenai bencana besar yang akan segera terjadi di Palopo, Sulawesi Selatan.
Selain itu, isi pesan menjelaskan ada tetua kampung yang meminta warga segera menjauh dari Palopo. Tetua itu memperingatkan akan adanya bencana besar di wilayah tersebut.
Adapun narasi yang dibagikan sebagai berikut:
Baca Juga:BPBD Ingatkan Ancaman Bencana Longsor Terpa Permukiman 45 Desa di Trenggalek
“Gess… Ada barusan cerita ku dengar dari kampung ku, di batu.. Ada tetua (orang tua kampung).. Entah itu mimpi atau tidak, tapi nyata. Nabilang toh, na tanya itu org di kampung. Ke den keluarga mi dio palopo, sua jolo male torroan to kampong na,.. Suruh menjauh dari palopo maksudnya.., karena bakalan ada bencana besar yg akan datang.. Tapi wallahu a’lam bisshowab.. Kita hanya manusia biasa.. Dan ini cerita toh, mirip sama yg terjadi di masamba pernah sebelum bencana.. Ada org di rasuki.. Nabilang tinggalkan ini masamba karena ada bencana besar mau datang.. Tapi kek tdk ada yg peduli.. Karena na kira akal2an ji.. Tapi alhasil, kan sdh terjadi.. Jadi toh, merinding ka dengar ini waktu menelpon keluarga ku dari bawa.. Karena palopo kata nanti paling besar bencana nya.”
Lantas benarkah klaim tersebut?
PENJELASAN
Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com, narasi prediksi mengenai datangnya bencana alam besar yang akan melanda daerah Palopo, Sulawesi Selatan tidak benar.
Hal itu dibantah langsung oleh Pelaksana tugas Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari. Ia menyebut informasi yang beredar itu tidak benar.
Baca Juga:CEK FAKTA: Billie Eilish Lahir di Nganjuk, Benarkah?
“(Informasi tersebut) tidak benar,” kata Abdul, Sabtu (13/11/2021).
Abdul menjelaskan, tidak ada yang bisa memprediksi secara tepat kapan bencana besar akan datang. Sebagai contoh adalah bencana alam gempa bumi yang hingga sekarang, kemunculannya masih tidak dapat diprediksi.
Hal ini disebabkan karena belum ada alat bisa memprediksi secara tepat kapan, di mana, dan seberapa besar bencana gempa akan terjadi di suatu daerah.
Pendapat serupa juga disampaikan Kepala Stasiun Meteorologi Andi Jemma Masamba, Winarno Nurdianto. Ia mengomentari mengenai prediksi bencana besar yang terjadi di wilayah Palopo.
Sejauh ini, pihaknya hanya memberi peringatan waspada terkait dampak La Nina. Peringatan ini berlaku mulai bulan November 2021 sampai Februari 2022.
“BMKG melalui berbagai media sudah menyampaikan bahwa waspada dampak La Nina, dari bulan November 2021 hingga Februari 2022,” ujar Winarno.
Walau begitu, Winarno menyebut tidak ada peringatan khusus untuk meninggalkan wilayah Palopo karena cuaca atau prediksi bencana iklim.
Ia menjelaskan La Nina merupakan fenomena ketika suhu muka laut (SML) di Samudera Pasifik bagian tengah mengalami pendinginan hingga di bawah suhu normal.
Akibatnya, udara terasa lebih dingin dan curah hujan lebih tinggi. La Nina biasanya berisiko meningkatkan bencana hidrometorologi, seperti banjir, banjir bandnag, longsor, pohon tumbang, dan lain-lain.
“Wilayah Luwu Raya termasuk Kota Palopo memiliki profil iklim Non-ZOM (Non Zona Musim), artinya pada saat musim hujan dengan musim kemarau, tidak memiliki perbedaan yang jelas, maksudnya kota Palopo dengan intensitas curah hujan tinggi sepanjang tahun,” jelas Winarno.
KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas, maka narasi prediksi mengenai datangnya bencana alam besar yang akan melanda daerah Palopo, Sulawesi Selatan adalah hoaks.
Narasi tersebut masuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.
Video yang mungkin Anda lewatkan: