BeritaHits.id - Kasus bunuh diri mahasiswi asal Mojokerto, Novia Widyasari terus mendapatkan sorotan tajam dari masyarakat. Sebelum mengakhiri hidup, Novia diduga diperkosa dan dipaksa menjalani aborsi oleh kekasihnya yang merupakan anggota polisi, Randy Bagus.
Randy, anggota polisi berpangkat Brigadir Dua (Bripda) telah resmi ditetapkan sebagai tersangka aborsi atas kasus tersebut. Seiring dengan berjalannya waktu, beragam fakta baru mengenai kematian Novia akibat bunuh diri terus bermunculan.
Berikut 10 fakta yang dirangkum Beritahits.id mengenai kasus bunuh diri dan dugaan pemerkosaan Novia Widyasari:
1. Novia Bunuh Diri di Samping Pusara Ayah
Baca Juga:Nama Polisi Penyebab Bunuh Diri Novia Widyasari Trending Topic: Anda Layak Pergi ke Neraka
Novia ditemukan tewas di samping puara ayahnya di Tempat Pemakaman Islam (TPI) Dusun Sugihan Desa Japan Kecamatan Sooko, Mojokerto pada Kamis (2/12/2021). Tubuh korban ditemukan tak bernyawa sekitar pukul 15.30 WIB.
Korban diduga bunuh diri dengan menenggak racun. Dugaan ini berdasarkan temuan cairan seperti teh dengan bau menyengat yang diduga racun. Cairan itu dikemas korban dalam botol air minum.
2. Tulis Pesan Terakhir Untuk Ibu
Mahasiswi Universitas Brawijaya ini meminta maaf kepada ibunya sebelum mengakhiri hidup. Ia mengaku lelah dan tidak kuat menjalani permasalahannya seorang diri.
"Mama, ikhlasin aku ya ma. Aku udah capek, gak kuat. Aku udah ketakutan sendiri setiap hari. Terimakasih untuk segala hal yang mama lakukan untuk aku. Aku minta maaf juga. Terimakasih Mama. Aku sayang mama," tulis Novia.
Baca Juga:Ditemukan Meninggal Dunia di Makam Ayahnya, Novia Ternyata Bantu Anak Kurang Mampu
3. Isi Chat Pengakuan Korban Terungkap
Kisah kelam Novia yang memutuskan bunuh diri pun terungkap melalui isi chat yang dibagikan teman. Korban mengakui telah diperkosa oleh kekasihnya sendiri, Randy Bagus di sebuah penginapan.
Chat itu mengungkap Novia oleh kekasihnya sendiri saat di penginapan. Ia diberi obat dan dipaksa menegaknya sampai tertidur, sebelum akhirnya diperkosa.
4. Korban hamil dan dipaksa aborsi
Novia menemukan dirinya hamil 4 bulan setelah kejadian dibius sang kekasih. Ia kemudian mendatangi Rendy untuk meminta pertanggungjawaban, tetapi malah diminta menggugurkan kandungan.
Korban akhirnya melaporkan mengenai kehamilannya kepada orang tua Randy. Mereka awalnya berjanji akan bertanggung jawab, tetapi kemudian mengingkari janji.
5. Korban Mendapatkan Teror
Selain mengingkari janji, keluarga Randy juga terus memaksa Novia menggugurkan kandungannya. Novia juga mendapatkan teror berupa suara letusan bom hingga listrik tiba-tiba padam selama dua hari.
Teror yang dialami Novia tidak hanya dari keluarga Randy, tetapi juga keluarganya sendiri. Salah satu anggota keluarganya bahkan mengatakan kejadian yang dialami Novia begitu memalukan.
6. Korban Keguguran Setelah Meminum Pil Obat
Randy akhirnya datang menemui Novia lagi setelah memutus kontak beberapa minggu. Ia membawa beberapa butir pil dan memaksa korban meminumnya. Obat itulah yang menyebabkan Novia akhirnya mengalami keguguran
7. Korban Depresi dan Curhat di Blog Pribadi
Novia mengutarakan niatnya untuk mengakhiri hidup di blog pribadinya. Ia mengatakan akan meminum siandia di daerah paralayang agar kematiannya seperti kecelakaan.
"Saya berniat pergi dari rumah dengan menggenggam 2 sianida yang rencana akan saya minum dengan minuman varian red velvet kesukaan saya. Saya akan meminumnya di daerah Paralayang. Jika saya mati, saya akan dikiran kecelakaan," tulis Novia dalam blog pribadinya.
8. Korban Sempat Melakukan Percobaan Bunuh Diri.
Novia dikabarkan beberapa kali melakukan percobaan bunuh diri karena depresi. Aksinya itu selalu digagalkan keluarga. Ibu dan kakaknya juga pernah memergokinya ingin gantung diri di rumahnya.
9. Kisah Novia Picu Kemarahan Publik
Kasus Novia yang menjadi viral begitu memicu kemarahan publik. Mereka meminta keadilan dengan membuat tagar #SAVENOVIAWIDYASARI dan ramai menghujat perbuatan mantan kekasih Novia.
10. Kapolri Buka Suara
Kemarahan publik yang menuntut keadilan bagi Novia telah membuat Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo bereaksi. Melalui akun twitter resminya @ListyoSigitP, Kapolri menyatakan kasus itu sedang ditangani.
"Terima kasih informasinya, saat ini permasalahan sedang dalam penanganan Polda Jawa Timur dan akan segera disampaikan kepada masyarakat hasilnya. Salam Presisi," tulis Kapolri.
11. Randy Ditetapkan Sebagai Tersangka Aborsi
Randy Bagus (RB), anggota polisi Pasuruan yang juga pacar korban itu, kini ditetapkan sebagai tersangka. Dalam penyelidikan, polisi menemukan fakta jika Randy dan Novia sudah melakukan aborsi janin hasil hubungan keduanya sampai dua kali.
Keduanya menggugurkan janin hasil hubungan terlarang itu dengan menggunakan obat postinor dan cykotec. Aksi pertama dilakukan pada bulan Maret 2020, dan aborsi yang kedua dilakukan pada bulan Agustus 2021.
"Mereka berdua memang melakukan, jadi ketika diketahui positif, mereka sama-sama membeli obatnya, baik yang pertama maupun yang kedua. Usia kandungan yang pertama masih mingguan, yang kedua berusia 4 bulan," kata Wakapolda Jawa Timur Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo, dalam konferensi pers di Mapolres Mojokerto, Sabtu (4/12/2021) malam.
12. Ibu Novia Meminta Maaf
Ibu Novia memohon maaf kepada publik atas semua berita yang sudah beredar seputar anaknya. Ia meminta maaf atas kesalahan putrinya semasa hidup, khususnya kepada orang-orang yang mengenal anaknya.
Ibu Novia mengatakan kejadian yang menimpa putrinya sudah di luar nalar dan kemampuannya sebagai orang tua. Namun, ia memohon agar peristiwa yang dialami putrinya tidak dibesar-besarkan lagi di media sosial ataupun media lain.
"Dan saya mohon maaf sekali, bahwasannya, ini adalah kejadian yang di luar nalar saya, di luar kemampuan saya. Dan saya mohon maaf sekali supaya ini tidak dibesar-besarkan, baik di Twitter maupun apapun," ungkap ibu Novia.
CATATAN REDAKSI
Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecederungan bunuh diri, silahkan hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat.
Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email [email protected] dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan 24 jam.