CEK FAKTA: Beredar Video Nasbung Reuni Kadrun Diludahi Terlebih Dahulu, Benarkah?

Beredar kabar nasi bungkus kadrun diludahi, benarkah?

Reza Gunadha | Fita Nofiana
Selasa, 07 Desember 2021 | 21:24 WIB
CEK FAKTA: Beredar Video Nasbung Reuni Kadrun Diludahi Terlebih Dahulu, Benarkah?
Nasi bungkus diludahi, benarkah? (turnbackhoax.id)

BeritaHits.id - Beredar unggahan bahwa nasi bungkus (nasbung) untuk reuni kadrun diludahi terlebih dahulu. Unggahan twiter juga memuat sebuah video berdurasi 41 detik.

Kabar tersebut bermula dari cuitan aku @bibi_lung1 di Twitter.

Berikut narasinya:

"Nasbung buat reuni kadrun diludahi dulu sama korlap.

Baca Juga:Heboh Wanita Terseret Jatuh dari Motor Kena Begal di Jalanan Medan

Modyar kowe...
#TolakReuniKadrun212
#TolakReuniKadrin212"

Lalu benarkah klai tersebut?

Penjelasan

Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id -- jaringan Beritahits.id video tersebut tidak sesuai dengan keterangannya. Peristiwa dalam video tersebut adalah di India bukan di Indonesia.

Selain itu, ulama dalam video sedang tidak meludahi makanan namun tengah melakukan ritual meniup makanan.

Baca Juga:Viral Video 'Kacang Ijo', Ini Tampang Polisi dan Bhayangkari Gadungan di Karawang

Dalam hal ini, ada sebagian masyarakat yang mengikuti ritual meniup makanan. Bahkan di berbagai daerah, banyak jamaah yang meminta Dum (air yang ditiup setelah pembacaan ayat-ayat Al-Quran). Hal ini dilakuan unruk mendapatkan berkat dan kesjahteraan.

Berkaitan dengan istilah Kadrun, istilah ini adalah kepanjangan dari kadal gurun, rptil yang mendiami bagian utara Afrika dan Timur Tengah.

Nasi bungkus diludahi, benarkah? (turnbackhoax.id)
Nasi bungkus diludahi, benarkah? (turnbackhoax.id)

Kadrun di dunia politik Indonesia sering dirujuk sebagai oposisi dan kritikus Jokowi. Istilah ini juga ditujukan oleh pendukung Gubernur Anies Baswedan.

Istilah Kadrin sendiri disematkan oleh pendukung garis keras Jokowi.

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, maka kabar soal kadrin meludahi makanan sebelum dibagikan tidaklah benar.

Kabar itu masuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak