BeritaHits.id - Siswa dari jenjang pendidikan sekolah dasar hingga menengah atas di Indonesia wajib menggunakan seragam.
Setiap jenjang sekolah mempunyai seragam khasnya masing-masing. Merah putih untuk siswa SD, biru putih untuk siswa SMP, serta abu-abu putih untuk siswa SMA.
Namun siswa di Indonesia sekarang tak hanya menggunakan satu jenis seragam tersebut. Setiap sekolah mempunyai seragam tambahan sendiri.
Banyaknya seragam sekolah yang dimiliki sang putra membuat ibu satu ini mengkritik menteri. Video kritikan ibu ini diunggah oleh akun Instagram @/video_medsos pada (21/12/2021.
Baca Juga:Unik Sebuah Warung Berdiri di Tengah Hutan, Suguhkan Fasilitas yang Bikin Betah
"Pak Menteri tolong diperhatikan ke sekolah! Ini baju buat apa banyak-banyak? Belum lagi baju yang pertama, ini lagi baju batik nggak kepakai. Ditambah lagi ada baju kokonya, ini lagi harus punya baju olahraga. Dan ini nih yang terakhir baju pramuka," ujar ibu tersebut dalam videonya seperti dikutip Beritahits.id, Rabu (22/12/2021).
Video yang telah dilihat 27.100 tayangan menuai pro kontra dari warganet. Warganet yang pro menyetujui kritikan ibu itu.
"Buang-buang duit, sekolah saja kadang masuk kadang nggak," tulis seorang warganet.
"Zaman dulu sekolah SD, SMP, SMA baju sekolah cuma 3 (seragam, pramuka, pakaian olahraga) nggak ada batik segala macam," komentar salah satu warganet.
"Sekolah apa toko baju? Pintar nggak digoblokin saja," imbuh yang lain.
Baca Juga:Dikira Bercanda, Penumpang Ini Syok Lihat Taksi Online Pesanannya Datang
"Betul itu Bu, entah buat apa baju banyak-banyak? Mana anak masih kelas 1 SD lagi" timpal salah satu warganet.
Warganet ada juga yang kontra dengan ibu tersebut. Mereka mengatakan bahwa sekolah swasta seperti SDIT seragamnya memang banyak.
"Memang dari dulu juga SDIT seragamnya banyak Bu," komentar seorang pengguna Instagram.
"Namanya juga sekolah di swasta, kalau ndak mampu coba sekolah di negeri saja Bu hmmm," tulis seorang warganet.
"Sekolah di swasta sudah resiko banyak seragamnya," imbuh warganet lainnya.
"Sekolah swasta mah memang begitu," timpal yang lain.
Kontributor : Haqia Alfariz Ramadhani