BeritaHits.id - Curahan hati yang dibagikan oleh seorang pengguna TikTok, mendadak viral di media sosial. Menurut keterangannya, dia telah melakukan konsultasi melalui aplikasi psikologi. Namun, alih-alih memeroleh jawaban yang memuaskan, dia justru mendapat respon yang singkat.
Video tersebut sukses menjadi perbincangan hangat di kalangan warganet usai diunggah oleh akun jejaring sosial TikTok @xx4l1n__. Hingga berita ini dipublikasikan, video itu telah ditonton sebanyak lebih dari 700 ribu kali.
"Kalau for your page (fyp) kabarin," tulis si pengunggah, seperti dikutip oleh Beritahits.id, Selasa (04/01/2022).
Pada video itu, si pengunggah memperlihatkan chat antara dia dan sang psikolog. Walaupun chat tersebut sengaja dibuat buram, tetapi, dapat dilihat, si pengunggah telah bercerita panjang lebar.
Baca Juga:ART Tepergok Majikan Lagi Asik Nonton Ini, Pas Tertangkap Basah Malah Tertawa
Namun, bukannya mendapatkan jawaban yang memuaskan, si pengunggah justru memeroleh respon mengecewakan. Maklum, si psikolog hanya memberikan jawaban pendek dan dinilai tidak menyelesaikan masalah.
"Curhat masalah mental di salah satu aplikasi psikologi, eh malah dibalas begini," terang si pengunggah dalam video.
Kemudian, si pengunggah memperlihatkan jawaban si psikolog yang membuatnya kecewa.
"Ya, dicoba lagi saja," jawab si psikolog.
Siapa sangka, video itu sukses menggaet berbagai reaksi dari warganet. Sebagian besar dari mereka turut menyayangkan jawaban si psikolog yang kurang memuaskan itu.
Baca Juga:Viral Pengemudi Mobil Tabrak Motor hingga Todong Pistol ke Warga Pondok Aren
"Kalau jawabannya kayak gitu doang mah, teman saya juga bisa," tulis seorang warganet.
"Iya memang gratis sih, tapi jawabannya gitu doang," sahut yang lain.
"Jawaban gitu bot juga bisa. Daripada bikin aplikasi konsultasi, mending bikin channel Telegram, masukkan bot," imbuh seorang pengguna TikTok.
Seorang warganet yang merupakan mahasiswa Fakultas Psikologi pun ikut memberikan pendapat.
"Gue mahasiswa psikologi, enggak semua psikolog begini, tapi menurutku ke psikolog lebih baik ketemu karena kita bisa lihat mimik muka, gestur, dan lain-lain. Semangat," komentar dia.
Ada pula warganet yang mengaku memiliki pengalaman serupa.
"Relate banget, gue berusaha mengetik panjang dan cerita detail saat lagi kena anxiety, tapi enggak ada jawaban minimal satu kalimat aja," ujar dia.
Komentar senada juga diungkapkan oleh seorang warganet. "Aku juga pernah ke psikiater online tahunya malah sering menyalahkan, 'itu sih salah mbak,' 'Mbak harusnya jangan gitu,' 'Mbak harusnya sabar,' enggak membantu sama sekali," tulisnya.