Kejam, Balita Babak Belur Diduga Dianiaya Oleh Ayah Tiri, Tuai Kecaman Warganet: Tangkap Bapak Laknat

Beredar video balita babak belur akibat dianiaya ayah tirinya.

Reza Gunadha | Sekar Anindyah Lamase
Jum'at, 11 Februari 2022 | 11:21 WIB
Kejam, Balita Babak Belur Diduga Dianiaya Oleh Ayah Tiri, Tuai Kecaman Warganet: Tangkap Bapak Laknat
Ilustrasi kekerasan pada anak. (Shutterstock)

BeritaHits.id - Beredar video seorang balita dengan muka penuh luka babak belur diduga akibat siksaan dari ayah tirinya mencuri perhatian warganet.

Video tersebut telah beredar luas dan diunggah kembali oleh akun @ndorobei.official di jejaring media sosial Instagram pada Jumat (11/02/2022).

Dianiaya Ayah Tiri

Rekaman video memperlihatkan seorang anak bawah lima tahun (balita) laki-laki dengan muka babak belur.

Baca Juga:Pria Kapok Mirror Selfie di Toilet Umum Usai Dengar Suara Keras, Warganet Tebak-Tebak Penyebabnya

Si perekam video yang merupakan seorang ibu-ibu memperlihatkan telinga kanan balita itu yang tampak luka di bagian cupingnya.

"Kuping adik ini kena gigit?" tanya ibu tersebut, lalu balita itu pun menganggukkan kepalanya.

Si ibu pun lalu memperlihatkan bekas luka di bagian leher anak laki-laki tersebut.

Unggahan balita babak belur ramai didoakan dan kecam pelaku yang diduga ayah tiri. (Instagram/ndorobei.official)
Unggahan balita babak belur ramai didoakan dan kecam pelaku yang diduga ayah tiri. (Instagram/ndorobei.official)

Ketika ditanya siapa yang membuat luka-luka di sekujur tubuhnya, terutama di bagian wajah dan leher. Balita itu menjawab dengan pasti dan singkat, "Ayah," ucapnya sedikit kesakitan.

Ibu itu pun bertanya kembali apakah memang benar si ayah yang melakukan hal keji tersebut, balita itu menganggukkan kepalanya kembali dengan arti mengiyakkan perkataan si ibu.

Baca Juga:Marak Tren Crypto, Geger Emak-emak Ikut Nimbrung, Bingung Uangnya Ludes Setengah Sampai Tagih Anang Hermansyah

Dari semua jawaban dan penuturan bocah tersebut, balita itu mengaku tak hanya dicubit saja.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak