Beruntungnya, bayi kecil itu sempat mampu bertahan selama tujuh hari.
"Sepanjang waktu itu, saya dan suami berikan dia susu dan air zam-zam. Tapi sebanyak mana jumlah yang kami beri, sebanyak itu juga yang keluar," terang Fina.
Hingga akhirnya, genap tujuh hari dia dibawa pulang ke rumah pada tanggal 13 April tepat pukul 12 malam, bayi mungil itu harus menghembuskan nafas terakhirnya.
Tak Mau Berlarut dalam Kesedihan
Baca Juga:Penampakan Bedong Bayi Buatan Bapak Bikin Syok: Kembali ke Settingan Pabrik
"Sebelum dia pergi, setiap hari saya berdoa agar masalah dimudahkan, tak sanggup melihat dia terus tersiksa. Jadi saya tenang dia pergi," kata Fina sambil berlinang air mata.
Fina mengaku masih mencoba menyesuaikan diri dengan kehidupan baru selepas kepergian putri kesayangannya.
Tak mau berlarut-larut dalam kesedihan, Fina pun berkata hanya mengambil cuti selama tiga hari sebelum kembali bekerja untuk meredakan rasa berdukanya.
Sudah Belikan Baju Lebaran
Fina dan suaminya, Faisal, mengungkapkan mereka bahkan sudah membuat persiapan lebaran untuk membeli pakaian buat putri mereka.
Baca Juga:Viral PNS Hadang Ambulans Bawa Pasien Bayi di Sukabumi, Polisi Turun Tangan
Sayangnya, putri kesayangannya itu harus meninggalkan mereka dan Fina pun belum diberi kesempatan menjadi sosok ibu pada lebaran tahun ini.
"Saya sebenarnya sudah belu baju lebaran untuk dia, siap beli gaun. Tapi tak apalah, Allah lebih sayang dia. Baju raya saya dan suami belum belu lagi, tiada semangat buat lebaran tahun ini," tukasnya.
Meskipun demikian, suami Fina selalu memberi kekuatan baginya walaupun sama-sama sedih.
Saudara, keluarga dan teman-teman Fina pun tak luput mendukungnya untuk memberikan semangat.