"Kayak enggak ada otaknya gitu," ungkap si wanita.
"Ini gue bilangin sama kalian ya guys ya, kalau misalkan kalian belum punya cukup uang buat bikin bikin pesta nikahan beneran dan di gedung, kalau mau pesta nikahan di rumah jangan kayak tetangga gue yang ini nih," imbas si wanita.
Gagal Bekerja Gegara Suara Hajatan Tetangga
Wanita berkacamata itu lagi-lagi mengaku terganggu dengan suara bising hajatan tetangga, sebab dirinya menjadi gagal dan tidak mampu membuat konten serta bekerja.
Baca Juga:Anies Baswedan Disebut Ganti Istilah HUT DKI jadi Hajatan, Tagar #OktoberBuangHajat Menggema
Pasalnya, suara bising dangdut itu nantinya akan masuk ke video yang akan menjadi bahan pekerjaannya.
Tak hanya itu, si wanita juga menganggap apa yang dilakukan warga ketika menyetel lagu dengan volume suara terlalu kencang nantinya akan menambah dosa karena membuat tetangga menjadi kesal.
Tanggapan Warganet
Video curhatan wanita yang viral itu pun sontak menuai beragam tanggapan dari warganet.
Kolom komentar dan kutipan pun dipenuhi opini pro-kontra warganet yang terbelah. Sejumlah warganet mengaku tidak setuju dengan pernyataan wanita tersebut.
Baca Juga:Puluhan Warga Bojonegoro Keracunan Massal Usai Santap Makanan dari Hajatan
"Ini namanya dinamika dalam bertetangga. Semua opini pasti relatif salah benarnya, karena di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung," tulis @Valo****.
"Tetangga sekelilingku sering begini, tapi biasa aja. Toh enggak setiap hari, namanya hajatan. Maklumin aja. Anak sekarang, semua dijadiin konten," timpal @nina***.
Namun, warganet lain pun mengaku setuju dengan apa yang dikatakan wanita tersebut.
"Gue sound engineer, pengalaman 20+ lebih. Dan apa yang dibilang mbak ini bener kok. Suara diatas 85 dB dengan exposure yang panjang itu POLUSI SUARA, yang bisa membuat kuping lo CACAT PERMANEN. Gak ada kebahagiaan yang patut diselebrasikan dengan bikin kuping tetangga lo budeg," ungkap @Soun***.
"Yang ngenormalin nyetel musik hajatan kenceng-kenceng gini emang rata-rata orang egois enggak ada tenggang rasanya. Apalagi yang malah maki-maki mbaknya suruh tinggal di goa, nalarnya gimana dah. Yang salah siapa yang dimaki siapa," ungkap @tida****.
"Bener banget. Jauh-jauhin orang-orang yang enggak punya tenggang rasa. Hajatan kok ya enggak mikirin tetangga kanan kirinya. Nyetel musik berjam-jam dengan volume kenceng, nggak mikirin kepentingan tetangga kanan kirinya. Menyusahkan aja. Egois," timpal @Ndor***.