Mahasiswa Semester Akhir Ditemukan Meninggal Diduga Akibat Asam Lambung, Ramai Didoakan Publik

Tengah mengerjakan skripsi, mahasiswa semester akhir ditemukan tak bernyawa diduga menderita asam lambung.

Dany Garjito | Sekar Anindyah Lamase
Rabu, 15 Juni 2022 | 11:30 WIB
Mahasiswa Semester Akhir Ditemukan Meninggal Diduga Akibat Asam Lambung, Ramai Didoakan Publik
Mahasiswa Semester Akhir Ditemukan Meninggal Diduga Akibat Asam Lambung (Instagram/dunia_kaumhawa)

BeritaHits.id - Seorang mahasiswa semester akhir ditemukan meninggal dunia akibat stress dan asam lambung tengah viral dan menjadi sorotan.

Hal itu diungkapkan oleh akun @dunia_kaumhhawa di jejaring media sosial Instagram pada Rabu (15/06/2022).

Dalam unggahan tersebut mulanya terlihat keramaian warga yang mengerumuni salah satu rumah.

Para warga yang datang terlihat sangat banyak dan tampak sangat penasaran dengan insiden yang terjadi saat itu.

Baca Juga:Radang Tenggorokan dan Batuk Hampir 2 Bulan Tak Kunjung Sembuh, Apakah karena Asam Lambung?

Kejadian yang berlangsung di malam hari itu juga memperlihatkan mobil ambulans dengan lampu yang menyala yang diduga hendak menjemput seorang pasien.

Sementara itu, narasi yang dituliskan di dalam video tersebut adalah untuk menjaga kesehatan baik fisik maupun mental bagi para anak kos.

"Menjadi pelajaran bagi kita semua yang jarang makan di kos. Sering mengabaikan rasa lapar dan terlalu banyak pikiran," tulis keterangan dikutip Beritahits.id, Rabu (15/06/2022).

Menurut keterangan si pengunggah video, saat itu seorang mahasiswa semester akhir yang sedang menggarap skripsi ditemukan meninggal dunia.

"Dia merantau dari Jailolo dan kuliah di UNIMA tepatnya PGSD FIP Tomohon," ungkap si pengunggah video.

Baca Juga:Aurel Hermansyah Pakai Baju Seharga Motor saat Nonton Konser, Warganet: Bikin Asam Lambung Naik

Lebih lanjut, saat ditemukan meninggal tersebut si mahasiswa diduga memiliki penyakit asam lambung.

"Dia menderita asam lambung. Dia ditemukan di kos pada malam hari dengan keadaan yang sudah tidak bernyawa," terang si pengunggah.

Unggahan itu pun sontak viral dan dibanjiri beragam tanggapan warganet di kolom komentar.

"Kita enggak tahu juga ekonominya gimana, namanya merantau jauh dari orang tua. Mungkin dia bukan lupa makan munkin emang enggak ada yang bisa dimakan untuk hari itu. Semoga husnul khotimah kak," ungkap @dii***.

"Iinalillahi wainna ilaihirojiun, smeoga husnul khotimah," komentar @kanza***.

"Asam lambung kalau sudah kambuh rasanya sakit sesek napas. Bener-bener kudu ada orang yang bantuin," timpal @velia***.

"Innalillahi wainailahi rojiun. Asam lambung kalau sudah kambuh ya Allah rasa nggak enak banget nggak karuan dah. Makanya jangan sampai telat makan dan jangan diabaikan," tulis @kha***.

Hingga artikel ini tayang, sayangnya belum ada keterangan lebih lengkap terkait kronologi dan lokasi kejadian tersebut.

Ciri-ciri Asam Lambung Naik

Melansir Suara.com, Asam lambung naik bisa menyakitkan dan bahkan berbahaya jika tidak diobati.

Asam lambung naik adalah suatu kondisi saat asam lambung mengalir ke kerongkongan di tempat yang bukan tempatnya. Untuk selengkapnya, berikut ini ciri-ciri asam lambung naik akan diulas.

Seiring waktu, asam lambung yang naik dapat menyebabkan kerusakan, iritasi, dan gejalanya akan semakin memburuk.

Jika tidak diobati, pada akhirnya dapat menyebabkan perubahan ireversibel pada struktur sel di kerongkongan dan meningkatkan risiko kanker kerongkongan.

Melansir dari situs Gastroenterology Consultants, Senin (11/4/2022), berikut ini ciri-ciri asam lambung naik yang perlu diketahui.

  • Mulas dan sensasi terbakar yang dapat menjalar dari tenggorokan ke tengah dada
  • Regurgitasi makanan atau cairan asam
  • Batuk kering kronis
  • Kesulitan menelanSensasi ada benjolan di tenggorokan
  • Sakit tenggorokan


Jika Anda mengalami asam lambung naik dua kali atau lebih per minggu, Anda mungkin menderita GERD. GERD pada akhirnya dapat menyebabkan kondisi yang lebih serius dan harus dievaluasi oleh dokter.

Simak artikel selengkapnya, klik di sini!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak