BeritaHits.id - Ridwan Kamil membagikan momen manis kedua anaknya saat masa kecil, mengenang kepergian putra sulungnya, Emmiril Kahn Mumtadz atau Eril. Foto lawas tersebut memperlihatkan putra-putri Emil sedang bermain cat tembok.
Dalam keterangan pada unggahan Instagram pribadinya, ketika itu usia Eril masih 9 tahun, sedangkan adiknya, Camillia Laetitia Azzahra yang akrab disapa Zara berusia 4 tahun.
Bermain cat tembok adalah kali pertama kedua anaknya aktif berpartisipasi dalam program bedah kampung dan renovasi rumah-rumah tidak layak huni.
"Mereka kebagian tugas jadi tukang cat rumah warga yang mereka kerjakan dengan gembira dan tuntas," ungkap Gubernur Jawa Barat tersebut dikutip Beritahits.id pada Jumat, (17/6/2022).
Baca Juga:10 Potret Putri Ridwan Kamil Lulus SMA, Diajak Keliling Naik Vespa
Terlihat pada foto yang dibagikan tersebut Eril dan sang adiknya begitu kompak dan nampak sumringah. Mereka berada di depan rumah warga dalam proses menyelesaikan pewarnaan tembok.
Diakhir tulisannya, Ridwan Kamil mengaku bahwa dirinya dan istri, Atalia Praratya, memang selalu mengajak anak-anaknya untuk ikut kerja bakti sambil bermain.
Emil mengenalkan mereka sejak belia tentang realita kehidupan bahwa manusia itu harus bertemu dan berinteraksi. Hal itulah yang ternyata berdampak pada berkembangnya sosok anak-anaknya yang punya rasa kepedulian dengan orang lain.
"Kami duga turut mewarnai rasa kasih dan kemanusiaan dalam perjalanan pribadi Eril," ucap Ridwan Kamil.
Unggahan Ridwan Kamil tersebut menginspirasi banyak orang tua dan membuktikan bahwa ilmu parenting itu penting.
Baca Juga:Ridwan Kamil Unggah Foto Eril dan Zara Kecil saat Ikut Ayah Mengecat Rumah Warga Miskin
"Parenting Kang Emil sama Bu Atalia sangat menginspirasi. Karena sejatinya setiap manusia mempunya visi misinya di dunia, Masya Allah," kata warganet.
"Anak sholeh dan sholehah adalah gambaran kedua orang tuanya," ungkap netizen.
"Parentingnya bagus banget Pak. Apa aku harus cari jodoh warga bapak juga supaya nanti anak-ank aku kayak gini?," kata publik.
"Bismillah Pak @ridwankamil apa boleh nama A Eril (Emmeril Kahn Mumtadz) buat nama anak saya nanti. Semoga dipercaya lagi sama allah untuk punya anak laki-laki," cuit neter.
4 Hal yang Perlu Diperhatikan Orang Tua Terkait Parenting
Berikut ini adalah empat hal yang perlu diperhatikan oleh para orang tua dalam mempelajari dan mempraktikkan ilmu parenting.
1. Mengambil alih pengaruh lingkungan
Lingkungan merupakan salah satu hal yang paling berpengaruh dalam tumbuh kembang seorang anak. Sebagai orang tua, kita harus bisa menciptakan dan membangun lingkungan yang tepat dan kondusif untuk membantu perkembangan anak. Salah satu caranya dengan mengambil alih pengaruh lingkungan agar anak tidak mudah terpengaruh hal-hal negatif.
2. Selalu menambah wawasan
Sama seperti ilmu lainnya yang terus berkembang, ilmu parenting juga pasti akan terus berkembang. Jadi, tidak ada alasan untuk berhenti belajar, meskipun telah menjadi orang tua. Ada banyak sekali media pembelajaran yang bisa kita manfaatkan, jangan sampai kita menjadi orang tua yang tertinggal dan menganggap perkembangan teknologi hanya bisa dinikmati oleh generasi muda saja.
3. Membangun komitmen dengan keluarga
Lingkungan yang paling pertama dikenal oleh seorang anak adalah lingkungan keluarga tempat ia tumbuh. Segala perilaku dan kepribadian anak pasti dipengaruhi oleh lingkungan keluarga. Jika sejak kecil sudah didik untuk menjadi anak yang tahu sopan santun, rajin, dan mampu menghargai orang lain, anak tersebut akan mencerminkan sikap yang baik dan teladan.
4. Memberikan contoh langsung
Anak-anak merupakan peniru yang hebat. Mereka lebih senang meniru apa yang dilakukan orang terdekat. Daripada hanya menyuruh kanak melakukan sesuatu, lebih baik kita sendiri yang memulai melakukannya. Biarkan anak melihat dan bergerak dengan sendirinya untuk mengikuti kegiatan positif yang kita lakukan.
Itulah empat hal yang perlu diperhatikan oleh para orang tua dalam mempelajari dan mempraktikkan ilmu parenting. Ada banyak buku tentang ilmu parenting, jadi tidak ada alasan untuk berhenti belajar mendidik anak yang baik.