Nyesek! Pacaran Sejak SMP, Pria Ini Malah Ditinggal saat Mau Nikah, Padahal Sudah Kredit Rumah Juga

"Keperluan semua sudah siap, tinggal persiapan menuju hari H saja," tulisnya.

Dany Garjito | Chandra Iswinarno
Senin, 20 Juni 2022 | 15:43 WIB
Nyesek! Pacaran Sejak SMP, Pria Ini Malah Ditinggal saat Mau Nikah, Padahal Sudah Kredit Rumah Juga
Ilustrasi menangis. (Shutterstock)

"Suruh dia ngegym/wokruout, ibadah rajin, sam amove on. Gue yakin dia akan beurbah jadi versi terbaik dari dirinya di masa depan," kata @draxxx.

"Percayalah. Semenjak saat itu dia bakalan mencoba untuk mencintai semua wanita yang dekat dengannya. Namun dalam hati masih stuck sama orang lama," @ichsxxx.

Jangan sendiri

Depresi membuat seseorang sendirian dalam kesehatan dan sering menolak bantuan orang lain.

Baca Juga:Sedang Panas-panasnya, Bocah Ngamen Dibawa Orangtua Tuai Kecaman Publik: Eksploitasi

Tapi menurut psikolog, seseorang sangat tidak disarankan mengatasi depresi sendirian. Jika masih dalam tahap depresi ringan, orang yang depresi paling tidak harus didampingi oleh keluarga atau kerabat dekat untuk curhat.

Psikolog Klinis Ida Bagus Jendra menjelaskan, salah satu ciri khas dari depresi yakni adanya keyakinan yang salah terhadap sumber stres. Juga kesalahan menilai perasaan atau kondisi. Sehingga akan cenderung menyalahkan diri sendiri.

"Pikiran yang salah adalah ketika kita merasa kita adalah satu-satunya orang yang menyebabkan kejadian tertentu. Sayangnya ketika kita depresi sulit sekali untuk mengidentifikasi dan pikiran itu," kata Bagus saat siaran langsung Instagram, Sabtu (15/8/2021).

Saat itulah dibutuhkan dampingan orang lain untuk bantu berikan perspektif lain agar seseorang yang depresi tidak selalu merasa dirinya bersalah.

Menurut Bagus, depresi tidak hanya tergantung pada pemahaman diri sendiri. Ia menekankan bahwa jangan pernah mencoba selesaikan depresi sendirian.

Baca Juga:Remaja Perempuan Curhat Sedih Gegara Dilarang Tidur Bersama Ayahnya oleh Sang Ibu, Netizen Berikan Tanggapan Begini

"Kita pasti butuh orang lain untuk menemukan perspektif itu. Karena kecenderungannya kita akan fokus terhadap pikiran kita sendiri, kita akan meyakini pikiran yang salah, kita butuh orang lain untuk membuka pola pikir yang baru, entah itu teman, keluarga, ataupun orang yang lain," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak