BeritaHits.id - Dua gadis ini hanya bisa tertunduk malu karena perbuatan jahatnya berhasil diketahui warga. Mereka merupakan komplotan maling uang kotak amal di sebuah masjid.
Lewat rekaman video yang diunggah oleh akun Instagram dengan nama @kabarnegri mengungkapkan bahwa, perbuatan tak terpuji keduanya sudah dilakukan berulang kali. Artinya hal ini bukan kali pertama warga memergoki mereka mengambil kotak amal.
"Sudah kegep maling kotak amal di masdji sini 2 kali," tulis keterangan pada video dikutip Beritahits.id pada Selasa, (21/6/2022).
Pada video, warga juga memperlihatkan sosok keduanya yang terekam kamera CCTV masjid ketika beraksi. Berbekal bukti-bukti tersebut terduga pelaku tak dapat mengelak lagi.
Baca Juga:Viral Wanita Indonesia Dinikahi Lee Minho Asal Korea, Bikin Publik Penasaran
Terlihat pada unggahan video, kedua terduga maling kotak amal tersebut sedang diintrogasi warga sekitar di sebuah ruangan rumah. Mereka tak menunjukan reaksi apapun hanya tertunduk malu dan menutupi wajahnya dengan tangan.
Diduga, dua orang gadis ketahuan mengambil kotak amal di masjid Darul Hikmah yang berlokasi di Dusun Curup Rejang, Lebong, Bengkulu.
Orang yang Suka Bohong dan Mencuri Punya Ukuran Otak Lebih Kecil
Sebuah studi menemukan orang dewasa yang suka bohong, berperilaku kasar atau mencuri biasanya memiliki ukuran otak yang lebih kecil.
Hasil pemindaian menunjukkan bahwa mereka memiliki lapisan luar yang lebih tipis dan area permukaan lebih kecil di daerah yang terkait dengan perilaku buruknya.
Baca Juga:Tingkatkan Toleransi, Perempuan di Virginia Edukasi Sejarah Warga Kulit Hitam
Tetapi, pengurangan otak atau otak ukuran kecil ini hanya terjadi pada mereka yang memiliki sifat buruk itu sampai tumbuh dewasa.
Dr. Christina Carlisi dari University College London mengatakan perilaku anti-sosial mungkin menyebabkan perbedaan struktur otak. Sehingga mereka sulit untuk mengembangkan keterampilan sosial.
"Orang-orang seperti ini dapat memeroleh manfaat dari banyaknya dukungan di kehidupan mereka. Orang-orang inilah yang harusnya mampu melakukan reformasi dan menjadi anggota masyarakat yang berharga," jelasnya dikutip dari The Sun.
Penelitian mengenai ukuran otak orang dengan sifat buruk ini menggunakan scan MRI dari 672 orang berusia 45 tahun dan ditambah data informasi peserta dari usia 7 tahun hingga 26 tahun.
Hasilnya, sebanyak 80 persen memiliki masalah seumur hidupnya hingga dewasa dan 151 hanya memiliki masalah ketika remaja saja.
Kelompok pertama juga memiliki ukuran otak yang lebih kecil, tetapi belum diketahui penyebabnya, baik dari penyalahgunaan zat terlarang, IQ rendah atau masalah kesehatan mental.
Intinya, orang yang memiliki perilaku sosial buruk, seperti mencuri, berbohong dan lainnya memiliki ukuran otak lebih kecil daripada yang tidak.