Kisah Istri Positif HIV Karena Tertular Suami yang Selingkuh dengan Rekan Kerja

Akibat penyakit tersebut, perempuan yang tak disebutkan namanya itu ngedrop di rumah sakit (RS) untuk menjalani perawatan intensif.

Dany Garjito | Evi Nur Afiah
Rabu, 29 Juni 2022 | 10:21 WIB
Kisah Istri Positif HIV Karena Tertular Suami yang Selingkuh dengan Rekan Kerja
Ilustrasi HIV AIDS. [Envato Elements]

BeritaHits.id - Seorang istri positif mengidap virus HIV (human immunodeficiency virus). Virus yang menyerang kekebalan tubuh ini ditularkan oleh suaminya yang berselingkuh dengan wanita lain.

Akibat penyakit tersebut, perempuan yang tak disebutkan namanya itu ngedrop di rumah sakit (RS) untuk menjalani perawatan intensif.

Ironisnya, sang istri justru dipandang buruk oleh orang-orang terdekatnya karena mengidap HIV. Dia juga disebut tak becus menjaga suami hingga akhirnya suami berpaling ke wanita lain. Mereka pun memilih bercerai.

Fakta yang diungkap lewat akun Twitter dengan nama @namasayalaut, sang suami itu lah pembuat masalah dalam keluarga karena telah berselingkuh dengan rekan kerjanya.

Baca Juga:Lesi Otak Seperti Dialami Ruben Onsu, Apakah Penyakit Ini Bisa Disembuhkan?

Postingan soal istri yang mengidap HIV gara-gara suami selingkuh (Twitter/ @namasayalaut).
Postingan soal istri yang mengidap HIV gara-gara suami selingkuh (Twitter/ @namasayalaut).

Kalau ngomongin pekerjaan memang ada dilema. Di satu sisi harus profesional, tapi kalau sudah kejadian, kadang nurani ikut bergejolak.

"Dia kena HIV karena nggak bisa becus jaga suami, padahal suaminya yang nakal. Sedihnya orang kantor tahu perselingkuhan suaminya. Tapi nggak ada yang kasih tahu karena katanya 'urusan privat' nggak perlu diganggu selama nggak ganggu kerja," cuit pengunggah dikutip Beritahits.id pada Rabu, (29/6/2022).

BeritaHits.id sudah mendapat izin untuk membagikan kisah ini kepada publik. Alasan pengunggah, agar membuka pikiran orang-orang kalau perselingkuhan tak hanya merusak moral tapi juga membawa penyakit bagi orang lain. 

Menurut pengunggah, kasus HIV pada ibu rumah tangga perlu jadi perhatian khusus juga. Kebanyakan tertular dari suami yang bermain dengan wanita lain.

HIV bukan cuma penyakit yang ditularkan oleh kaum LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender), pekerja seks komersial (PSK) atau pengguna narkoba suntik saja tapi juga ulah para suami nakal.

Baca Juga:Waduh, CDC Ungkap Gejala Tidak Biasa dan Aneh Cacar Monyet Saat Ini, Apa Itu?

"Kasus ibu rumah tangga mengetahui status HIV banyak saat dia sedang hamil, atau saat sudah kena komplikasi penyakit lain. Nggak  pernah ada kepikiran tes HIV, ya karena percaya suaminya setia. Yuk para suami jaga istri dengan setia pada pasangan. Jangan ada korban lagi," ungkap pengunggah.

Gejala Paling Umum HIV, dari Demam Hingga Batuk Kering yang Tak Sembuh

Human Immunodeficiency Virus (HIV) menyerang sistem kekebalan tubuh yang melawan infeksi. Tanpa pengobatan, HIV dapat berkembang menjadi AIDS.

Berbeda dengan zaman dahulu, pengobatan HIV sekarang sudah dapat membantu menurunkan jumlah virus di dalam darah. Sehingga orang dengan HIV positif dapat hidup lebih sehat, lebih lama dan belum tentu menjadi AIDS.

Gejala HIV bisa sulit dideteksi. Dalam satu atau dua bulan HIV menyerang tubuh, 40% hingga 90% penderita mengalami gejala mirip flu yang dikenal dengan sindrom retroviral akut (ARS) atau infeksi HIV primer.

Namun terkadang gejala HIV tidak muncul selama bertahun-tahun, bahkan dalam 10 tahun, setelah terinfeksi.

Meski begitu, melansir Health, ada gejala paling umum yang dapat dicurigai sebagai tanda awal HIV.

1. Demam

Demam ringan hingga sekitar 39 derajat Celcius yang disertai dengan gejala kelelahan, pembengkakan kelenjar getah bening, dan sakit tenggorokan, dapat menjadi tanda awal dari HIV.

"Pada titik ini, virus bergerak ke aliran darah dan mulai mereplikasi dalam jumlah besar," ujar Carlos Malvestuto, MD, ahli penyakit menular dan imunologi di NYU Langone Medical Center di New York City.

2. Kelelahan

Respons peradangan yang ditimbulkan oleh sistem kekebalan tubuh juga dapat menyebabkan tubuh lelah dan lesu.

"Semua yang saya lakukan, saya kehabisan napas," tutur Ron (54), penderita HIV, menceritakan tanda awal yang dirasakannya.

3. Otot pegal, nyeri sendi, pembengkakan kelenjar getah bening

Infeksi HIV sering disalahartikan sebagai flu, mononukleosis, atau infeksi virus lain, bahkan sifilis atau hepatitis.

Tidak mengherankan, sebab memang gejalanya nyaris sama. Termasuk nyeri persendian, otot dan kelenjar getah bening yang membengkak.

Kelenjar getah bening adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh dan cenderung meradang ketika seseorang terinfeksi. Banyak kelenjar getah bening terletak di ketiak, selangkangan, dan leher.

4. Ruam kulit

Ruam kulit dapat terjadi pada awal atau akhir perjalanan infeksi HIV, dan bahkan dapat menjadi tanda AIDS. Ruam mungkin juga disebabkan oleh bakteri, virus atau pertumbuhan berlebih ragi (sejenis jamur) yang secara alami hidup di kulit.

"Jika ruam tidak mudah dijelaskan atau diobati dengan mudah, Anda harus menimbang untuk menjalani pemeriksaan HIV," tutur Michael Horberg, MD, direktur HIV/AIDS untuk Kaiser Permanente, di Oakland, California.

5. Batuk kering

Batuk kering adalah pertanda pertama Ron merasa ada yang tidak beres. Dia awalnya menganggapnya sebagai alergi, tetapi itu berlangsung selama satu setengah tahun dan terus memburuk.

Menurut Dr. Malvestuto ini adalah tipikal gejala pada orang yang terinfeksi HIV lanjut atau AIDS.

Pada saat yang sama, batuk kering dapat terjadi akibat sejumlah alasan yang tidak terkait dengan HIV. Jadi memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi sangat penting.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak