BeritaHits.id - Seorang petani sawit yang kecewa viral usai angkat suara soal harga anjlok . Petani itu mempersilakan para maling untuk datang ke kebunnya dengan sarkasme.
Momen itu diunggah dan dibagikan kembali oleh akun @kabarnegri di jejaring media sosial Instagram.
"Kondisi petani sawit di saat harga di bawah Rp1000," tulis keterangan dikutip Beritahits.id, Selasa (12/08/2022).
Dalam rekaman video tersebut, seorang pria petani sawit mengatakan dengan sarkasme untuk para maling di Indonesia yang ingin mencuri buah sawit untuk datang ke kebunnya.
Baca Juga:Petani Sawit Bangkrut
Dengan wajah serius dan tampak kecewa harga anjlok, petani sawit itu dengan suka rela mempersilahkan para maling mencuri buah sawit
"Saya tunggu ya, silahkan maling tidak saya apa-apakan. Kalau mau ambil buah sawit saya silahkan. Ambil semua," ungkap pria itu.
Dia turut menghimbau untuk mengambil buah sawit yang sudah masak.
Meski dipersilahkan mencuri, petani itu memberikan syarat bagi para maling untuk merapikan bekas pelepah pemotongan sawit.
Tak bosan-bosan petani itu meminta pencuri mengambil buah sawit kala pagi maupun siang bolong dan tanpa perlu menunggu malam hari.
Baca Juga:Pungutan Ekspor CPO Bikin Petani Sawit Bangkrut
"Malinglah, malinglah sepuas hati Anda ya selagi harga sawit masih di bawah seribu rupiah," kata pria itu.
"Silahkan, mau maling saya ikhlaskan. Saya sangat senang hati ya, ditunggu atas kemalingan Anda," lanjutnya menambahkan.
Di akhir video, pria itu mengingatkan dan menghimbau kembali para pencuri untuk datang mengambil dan memaling buah sawitnya.
Tak lupa, dia juga memperlihatkan keberadaan buah sawit yang kini tak pernah terjamah.
Pria itu mengungkapkan bahwa buah sawit tersebut sekarang hancur karena tak ada yang mengambil buntut harga yang turun begitu drastis.
"Harga mahal Anda datang untuk mencuri, malam-malam pula! Ini siang hari silahkan silahkan gapapa!" keluh petani sawit tersebut.
Si petani mengaku senang dan ikhlas apabila dimaling, bahkan berjanji tidak akan melaporkan para maling ke polisi atau pihak berwajib apabila mencuri buah sawit dari kebunnya.
Unggahan itu sontak menuai beragam tanggapan dari warganet di kolom komentar.
"Aneh harga kok makin turun!" tulis @ewo***.
"Sarkasnya dapet banget," komentar @adie***.
"Kasihan, pelaku usaha bisnis sawit kecewa berat!" timpal @maur***.
"Nunggu bertahun-tahun sekali panen harga segitu," ujar @ild***.
"Aneh ya, minyak mahal sawit murah," ungkap @sae***.
Petani Sawit Bangkrut
Petani sawit di Indonesia dikabarkan mengalami kebangkrutan. Pemicunya adalah adanya pungutan ekspor minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO).
Pemberlakuan pungutan ekspor CPO ini dikeluhkan oleh Asosiasi Petani Kelapa Plasma Sawit Indonesia.
Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa Plasma Sawit Indonesia MA. Muhammadyah meminta pungutan ekspor CPO ini untuk dihapus. Sebab menurutnya, pungutan ekspor yang mencapai 55 persen dari harga Ekspor CPO membebani petani sawit
"Dan dari pungutan ekspor tidak perlu lagi mensubsidi industri biodiesel karena harga Crude Oil (minyak fosil) sudah lebih mahal dari CPO," kata dia seperti diberitakan suara.com, ditulis Jumat, 8 Juli 2022.
Selain pungutan ekspor, Muhammadyah menilai ada kebijakan lain terkait sawit yang juga harus dicabut yaitu DMO (domestic market obligation) dan DPO (domestic price obligation).
Kedua kebijakan ini dinilai mempersulit ekspor CPO yang akhirnya menyebabkan terjadinya over stock di tangki-tangki penimbunan CPO di pabrik pabrik kelapa sawit
"Semua ini memberatkan kehidupan petani sawit karena pungutan ekspor CPO yang mencapai 55 persen dan aturan Domestic Market Obligation dan Domestic Price Obligation, setelah ekspor CPO di ijinkan kembali membuat harga Tandan buah segar jatuh hingga 200 persen dari harga saat sebelum ada pelarangan ekspor CPO," jelas dia.
Simak artikel selengkapnya, klik di sini!