BeritaHits.id - Malang nian nasib nenek satu ini yang kehilangan sejumlah perhiasan emas dalam sekejap mata. Nenek tersebut merupakan korban pencurian sekelompok pria tidak dikenal yang dateng mengendarai mobil.
Kabar pencurian yang menimpa si nenek viral di media sosial, salah satunya diunggah lewat akun Instagram dengan nama @jurnalisjunior.
Beruntungnya aksi kejahat mereka terekam kamera CCTV yang terpasang di sekitar lokasi kejadian. CCTV dapat digunakan sebagai bukti kejahatan para terduga pelaku di mata humum pidana.
Berdasarkan rekaman video CCTV, mulanya nenek berhijab biru tersebut didatangi oleh sejumlah pria yang diperkirakan berjumlah sekitar 4 orang mengendarai mobil hitam. Namun yang terlihat pada CCTV hanya dua orang.
Baca Juga:Viral Haji Mihyar Bisa Munculkan Uang Gepokan Ratusan Juta, Netizen Kocak: Beneran Crazy Rich Nih
Entah apa yang diiming-imingi para terduga pelaku kepada nenek tersebut. Mereka seperti meminta si nenek masuk ke dalam kendaraan roda empat berplat B itu.
Awalnya korban menolak hingga akhirnya korban justru mau menaiki mobil tersebut.
"Dia dirayu-rayu. Sebenernya ibu gak mau cuman gak ada yang negur sih," ucap suara pria pada rekaman CCTV tersebut dikutip Beritahits.id pada Senin, (25/7/2022).
Informasi yang didapat, setelah berhasil melakukan aksinya, para terduga pelaku kemudian menurunkan korban di tempat awal mereka beraksi. Para terduga pelaku dikabarkan telah melakukan pencuri perhiasan emas milik nenek dengan cara hipnotis.
Serupa, Petugas PPSU Kena Hipnotis, Karna Tiba-tiba Nge-Blank saat Pelaku Bonceng Pria Ini
Baca Juga:Modus Tanya Masjid, Nenek-nenek Dirampok usai Diajak Masuk ke Mobil, Emasnya Raib
Karna (52), seorang petugas PPSU (Penanganan Prasarana & Sarana Umum) Kelurahan Kramat Pala menceritakan kronologi raibnya telepon genggam miliknya yang dibawa kabur seseorang yang meminta tolong kepadanya.
Kepada Suara.com, Karna menduga dirinya menjadi korban hipnotis. Sebab begitu saja percaya dengan omongan pelaku, tanpa menaruh rasa curiga.
Dia mengaku Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (20/7/2022) kemarin sekitar pukul 08.40 WIB saat dirinya sedang bekerja menyapu di Jalan Radio IV, Kramat Pala, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Pada saat itu kata dia ada seorang pria menaiki sepeda motor dengan perawakan yang tinggi serta berisi dan mengenakan masker mendatanginya, meminta tolong.
"Dia bilang minta tolong, 'Pak bisa tolong saya enggak.' Saya bilang bisa," kata Karna saat ditemui Suara.com, Kamis (21/7/2022).
Pria tersebut meminta tolong kepada Karna membantunya membawa printer yang akan dia jemput di suatu tempat. Setelah pelaku pura-pura menghubungi seseorang.
"Telepon benar apa enggak, saya enggak tahu," ujar Karna.
Usai menelepon, pria tersebut mengaku seseorang yang dia hubungi nomor tidak aktif. Kepadanya, pelaku meminta untuk menunggu, dia hendak pergi mendatangi tempat printer yang akan dia pinjam.
Berselang kemudian pelaku kembali dengan membonceng seorang pria, yang diketahui Karna, petugas sampah perumahan. Namun disebut pelaku satpam perumahan.
"Pak saya enggak jadi ngajak bapak, soalnya saya bawa satpam, kata dia.
"Yang orang sampah dia nyadar, 'Pak saya curiga dah sama orang itu. Curiganya HP saya dibawa, waduh saya juga di bawah, Saya tahu itu bukan satpam, orang petugas sampah, tapi saya namanya sudah omongan begitu ya, nge-blank," kata Karna.
Petugas sampah dan pelaku terlibat pembicaraan. Namun dirinya tidak mengetahui apa yang sedang mereka obrolkan. Pada saat itu pelaku sudah memegang telepon dengan petugas sampah perumahan.
Karna yang masih berada di lokasi, kembali didatangi pelaku. Dia bertanya apakah kamera telepon genggam Karna jernih. Setelah pelaku meminta meminjam sebentar untuk berfoto.
"Dia bilang mau foto bersama-sama rekannya doang. Saya enggak nanyain di mana, yang penting saya kasih saja. Dia bilang tunggu di sini, saya bentar kembali lagi," ujar Karna mengulang ucapan pelaku.
Pada saat itu Karna dan petugas sampah menunggu di Pos Kampling. Setelah 10 menit pelaku pergi, mereka menyadari sudah ditipu pelaku.
"Yang orang sampah dia nyadar, 'Pak saya curiga dah sama orang itu. Curiganya HP saya dibawa, waduh saya juga di bawah," kata Karna.
Menyadari telepon mereka raib, Karna dan petugas sampah perumahan sempat mengejar pelaku di sekitar Jalan Ahmad Dahlan, tapi pelaku tidak ditemukan.
Karna mengaku telepon genggamnya merek Samsung J6, yang biasa dia gunakan untuk berkoordinasi dan laporan saat bekerja sebagai petugas PPSU. Kekinian untuk bekerja, Karna harus meminjam telepon genggam rekannya untuk bekerja.
Karna mengatakan tidak melaporkan kejadian yang menimpanya ke kepolisian. Dia mengaku sudah ikhlas, namun yang dia khawatirkan ada korban lagi selain dirinya.
"Saya sudah ikhlas mah, tapi takutnya ada korban lagi kayak saya," ujarnya.