Komnas HAM Ungkap Alasan Kertas Dilipat di Konpers Kasus Brigadir J, Publik Ngaku Tak Percaya dan Singgung Kasus KM 50

Beberkan alasan lipat kertas, publik mengaku tak percaya.

Agatha Vidya Nariswari | Sekar Anindyah Lamase
Minggu, 31 Juli 2022 | 21:44 WIB
Komnas HAM Ungkap Alasan Kertas Dilipat di Konpers Kasus Brigadir J, Publik Ngaku Tak Percaya dan Singgung Kasus KM 50
Komnas HAM paparkan video pemeriksaan barang bukti kasus tewasnya Brigadir J. (Suara.com/Yaumal)

BeritaHits.id - Video Komnas HAM yang melipat kertas secara buru-buru ketika menunjukkan skema cell dump ketika konferensi pers terkait peristiwa kematian Brigadir J tengah viral dan menjadi sorotan.

Pihak Komnas HAM pun telah membeberkan alasan hal yang dilakukan mereka saat itu.

Video alasan itu diunggah kembali oleh akun @majeliskopi08 di jejaring media sosial Instagram. Dalam unggahan itu, disematkan dua video yang menjadi satu kolase.

Video pertama adalah rekaman momen ketika Komnas HAM membentangkan kertas jejak digital forensik ke awak media ketika konferensi pers namun ada bagian yang dilipat.

Baca Juga:Komnas HAM akan Periksa Seorang Ajudan dan ART Ferdy Sambo Besok

Tak hanya itu, mereka pun dianggap buru-buru menutup skema tersebut. Sementara itu, video selanjutnya menunjukkan cuplikan Komisioner Komnas HAM Choirul Anam yang membuka suara dan memberikan penjelasan terkait rekaman tersebut.

Dalam video tersebut, pihak Komnas HAM mengatakan bahwa di dalam kertas tersebut terdapat informasi penting dan pribadi pihak keluarga Brigadir J.

"Ada nomor-nomor telepon dan sebagainya, agar nomor-nomor telepon itu khususnya yang di sana terdapat nomor telepon anggota keluarga itu tidak terpublikasi," ungkap Choirul Anam dalam cuplikan video yang tayang di Kanal YouTube Komnas HAM.

Dirangkum Beritahits.id pada Minggu (31/07/2022), begini sejumlah tanggapan warganet yang mengaku tak percaya dengan alasan yang disampaikan hingga menyentil kasus KM 50 lalu.

"Masih ingat KM 50 jadi udah nggak percaya," tulis @nunu***.

Baca Juga:Komnas HAM Diminta Fokus Susun Kesimpulan dan Rekomendasi Kasus Brigadir J

"Hayo hidup pun tak tenang," komentar @steel***.

"Orang ini lagi, pas kasus km 50, udah gak percaya sama orang ini," imbuh @kvin***.

"Jika memang begitu alasannya, kenapa tidak dari awal pihak mereka menutupi informasi sensitif itu dengan kertas atau bahan lain sehingga tidak usah melipat dan informasi yang disampaikan menjadi optimal?" kata @ilham***.

"Setelah berjilid-jilid kedzaliman yang mereka tunjukkan terang-terangan sampai saat ini, ternyata 270 juta manusia Indonesia termasuk saya tidak bisa berbuat apa-apa, bahkan pemimpin kita pun takluk. Sungguh cerminan nyata keadaan masyarakat kita," ungkap @alta***.

"Lihatlah Hak Asasi Manusia saja sudah tidak bisa di dapatkan lagi di negeri ini, lantas apanya yang mau dibanggakan atas pemerintahan sekarang?" timpal @fahri***.

"Jika memang tidak bisa dipublikasi sebaiknya memang tidak perlu di"pamerkan" tapi hanya sebentar. Orang-orang ini pandai memancing kegaduhan, dan semakin membuat orang tidak percaya pada institusi ini," ujar @aris***.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak