BeritaHits.id - Seto Mulyadi hingga kini masih dinyinyiri publik usai menyuarakan perlindungan terhadap anak-anak Ferdy Sambo.
Terbaru, seorang perempuan mengaku geram dengan sikap pria yang akrab dipanggil Kak Seto tersebut. Dia pun memberikan komentar pedas.
Lewat unggahan video yang dibagikan akun Twitter dengan nama pengguna @yashudha_naka, perempuan pada video mengatakan bahwa, Seto Mulyadi kini sudah mulai pikun lantaran lupa kalau di luar sana banyak anak-anak telantar yang juga butuh perhatian orang tua.
Perempuan yang tidak diketahui identitasnya tersebut mengklaim mengurus anak-anak terlantar di wilayahnya, yaitu Batam.
Baca Juga:Rekonstruksi Berlanjut di Rumdin Ferdy Sambo, LPSK: Keterangan Bharada E Masih Sama dengan BAP
"Banyak sekali anak telantar yang aku urus kakek Seto di Batam. Yang itu yang perlu dipedulikan. Pantas sekali kau dibilang kakek karena nggak ngerti kau ini," kata perempuan berkacamata dikutip Beritahits.id pada Selasa, (30/8/2022).
Puluhan anak terlantar yang dia urus berangkat dari keluarga yang kurang beruntung. Ada yang orang tuanya dibunuh aparat bahkan sampai nekat bunuh diri karena permasalahan ekonomi yang morat marit.
Dia pun bercerita, mengurus anak-anak terlantar tersebut bukan perkara mudah. Belum lagi soal membeli buku sekolah, dirinya harus menjual cabai terlebih dulu.
"Kalau anak Ferdy Sambo yang kau urus hartanya 7 keturunan, keluarganya kaya," ujar dia.
Dia juga meminta Seto Mulyadi berkenan datang ke Batam guna melihat langsung bagaimana kondisi anak-anak terlantar yang dia urus.
Baca Juga:Rekonstruksi di Rumah Pribadi, Ferdy Sambo Pakai Baju Tahanan-Berborgol Plastik
"Okelah ini informasi dari aku untuk kakek Seto yang mulai pikun," cetusnya.
Sebelumnya diberitakan, Seto Mulyadi atau Kak Seto mengatakan, anak bungsu Ferdy Sambo yang baru berusia 1,5 tahun tetap membutuhkan pendampingan dari sang ibu, meski Putri Candrawathi Sambo telah ditetap sebagai tersangka.
Menurut Kak Seto meski Putri Candrawathi telah ditetapkan sebagai tersangka, seorang anak yang berusia di bawah tiga tahun masih sangat membutuhkan pendampingan dan perlindungan khusus, yang mempengaruhi tumbuh kembangnya.
"Sama seperti yang sudah saya sarankan pada kasus Mbak Angelina Sondakh, waktu itu tersangka juga punya bayi. Saya pesankan mohon bersama ibunya," kata Kak Seto saat ditemui ANTARA, Kamis (25/8/2022).
Kak Seto pun menerangkan ada dua pilihan agar intensitas hubungan sang ibu, dan anak tidak terputus.
Menurutnya, dengan menjadikan Ibu PC sebagai tahanan rumah, dan kedua menyediakan fasilitas khusus untuk sang anak di lembaga pemasyarakatan sebagai bentuk perlindungan dan memenuhi hak anak.
Kak Seto menilai walaupun sang anak ditempatkan sementara di lapas anak, dampak yang diberikan tidak akan seideal anak tumbuh dan berinteraksi dengan dunia luar.
Dengan begitu, perlu ada kerjasama dari tiap-tiap pihak terkait untuk membuat tumbuh kembangnya tetap berjalan dengan optimal.