BeritaHits.id - Beredar kabar dari sebuah video yang menyebut bahwa Presiden Joko Widodo menagih utang 100 miliar kepada Malaysia melalui bank dunia.
Video tersebut dibagikan oleh akun bernama "Merintis" di jejaring media sosial Facebook pada 17 Agustus 20222.
Dalam video yang beredar tersebut ditampilkan potongan-potongan klip pertemuan antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Malaysia.
Begini narasi yang dituliskan dalam video tersebut,
"Jokowi tagih hutang Malaysia 100 miliar,"
Lalu benarkah klaim tersebut?
Penjelasan
Melansir laman Turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com, klaim Jokowi menagih utang Malaysia sebesar 100 miliar adalah tidak benar.
Faktanya, dalam potongan video itu tidak ditemukan pembahasan yang diklaim tersebut.
Baca Juga:CEK FAKTA: Viral Video Perkelahian Dua Orang Pria yang Disebut Anggota TNI-Polri
Detik pertama dalam video memperlihatkan Jokowi dan Ismail Sabri bertemu di Istana Merdeka, Jakarta pada Jumat (01/04/2022).
Saat pertemuan itu, kedua pemimpin negara dikabarkan membahas penandatanganan kesepakatan perlindungan pekerja migran.
Sementara penelusuran pada video selanjutnya pada detik ke-7, diperlihatkan momen Ismail Sabri berbicara di Sidang ke-76 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA).
Adapula video detik ke-11 merupakan klip Sri Mulyani Indrawati berbicara di hadapan peserta Singapore Summit pada Sabtu (16/09/2017) mengenai persaingan yang sehat dari perusahaan asing dapat membantu rekan-rekan BUMN dan pemerintah menjadi lebih efisien.
Lebih lanjut, pada menit ke-1.25, ditunjukkan pertemuan antara Jokowi bersama Ismail Sabri di Istana Negara Bogor, pada Rabu (10/11/2021).
Pada pertemuan itu, mereka membahas soal pentingnya kerja sama perlindungan warga Indonesia yang ada di Malaysia.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas, maka kabar yang disebarkan oleh akun 'Merinti' soal Presiden Jokowi menagih utang Malaysia sebesar 100 miliar melalui bank dunia adalah salah.
Informasi yang telah tersebar tersebut masuk ke dalam hoaks dengan kategori konten menyesatkan atau misleading content.