BeritaHits.id - Beberapa waktu lalu tepatnya pada Selasa, (30/8/2022) polri menggelar rekonstruksi pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Keluarga korban turut menyaksikan gelar perkara tersebut melalui siaran Televisi.
Roslin Simanjuntak, tante Brigadir J mengatakan bahwa, pihaknya tidak melihat tersangka Putri Candrawathi sedang mengalami masalah kesehatan, yang jadi alasan istri Ferdy Sambo itu tidak ditahan.
Keluarga Brigadir J justru melihat bahwa, tersangka Putri seperti orang normal.
Dia menilai dari bagaimana Putri memberikan penjelasan kepada petugas saat proses rekonstruksi berlangsung.
Bahkan Roslin juga menyimak bagaimana cara Putri mengobrol dengan suami, Ferdy Sambo. Semua gerak gerik Putri menandakan seperti orang sehat.
"Waktu rekonstruksi dia sehat-sehat saja dia banyak bercerita menerangkan sana sini.
Kalau tidak sehat tuh nampak dari cara berjalannya," kata Roslin saat dimintai pendapat soal Putri Candrawathi yang tidak ditahan karena alasan kemanusiaan yang disiarkan salah satu TV dikutip Beritahits.id pada Minggu, (4/9/2022).
Menurut kacamata dirinya, sikap istri jenderal tersebut tidak memperlihatkan seperti orang sakit alias dalam keadaan sehat. Justru gaya Putri Candrawathi seperti mau pergi kondangan.
"Ini lancar lancar saja dengan gayanya kayak mau kondangan, dia juga menenteng tas dengan gaya yang super mewah,"tambahnya.
Seperti diketahui, Putri Candrawathi, salah satu tersangka pembunuhan Brigadir J, tidak dilakukan penahanan karena alasan kemanusiaan. Alasan kemanusiaan karena Putri punya anak kecil serta kondisi Putri yang masih sakit.
Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi mengatakan, terdapat 78 adegan yang diperagakan oleh lima tersangka dalam rekonstruksi pembunuhan berencana Brigadir J.
Baca Juga:Sebut Ferdy Sambo Bos Mafia, Ketua Komnas HAM: Dia Tahu Caranya Keluar dari Hukuman
Sebanyak 78 adegan itu meliputi tiga lokasi diantaranya di rumah Magelang, rumah Saguling dan rumah Duren Tiga.
Rekonstruksi diperkirakan berlangsung selama 7,5 jam.
Tim rekonstruksi hadirkan 5 tersangka, Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Brigadir Ricky Rizal, Bharada Richard Eliezer, dan Kuat Ma'ruf. Sementara korban Brigadir J diperagakan oleh pemeran pengganti.