Dalam pemaparannya, Bjorka kemudian menyebut informasi soal Pollycarpus Budihari Priyanto, pilot PT Garuda Indonesia Airways yang disebutnya sebagai jaringan nonorganik BIN.
Nama Indra Setiawan, eks direktur utama PT Garuda Indonesia Airways juga diungkap Bjorka dalam dokumen soal dalang pembunuh Munir tersebut.
"Polly kemudian membawa surat itu ke kamar Muchdi. Selang beberapa hari, Polly memberi tahu Budi Santoso, "Pak, saya mendapat tugas dari Pak Muchdi Purwopranjono untuk membunuh Munir." tulis dalam dokumen tersebut.
Dalam unggahan tersebut, Bjorka kemudian mengunggah foto dan informasi pribadi Muchdi PR. Dari informasi pribadi Muchdi PR yang diunggah disebutkan soal nomor ponsel pribadi, email hingga riwayat vaksin ketua umum Partai Berkarya tersebut.
Baca Juga:Bjorka Bikin Ringgo Agus Rahman Resah Nggak Karuan
Unggahan dari Bjorka ini pun menjadi perbincangan publik dan viral di laman media sosial.
18 Tahun Pembunuhan Munir
Munir ditemukan meninggal dunia di penerbangan Garuda Indonesia dari Jakarta ke Amsterdam pada 7 September 2004. Otopsi yang dilakukan oleh otoritas Belanda menunjukkan bahwa ia meninggal karena diracun arsenik.
Dikutip dari laporan Kontras, tiga orang telah diadili terkait dengan pembunuhan Munir, namun orang-orang diduga kuat sebagai pihak-pihak yang sesungguhnya bertanggung jawab atas pembunuhan Munir masih belum diproses secara hukum.
Tiga orang yang diadili adalah pegawai Garuda Indonesia. Kami percaya, mereka tidak mungkin beraksi sendiri.
Mantan agen Badan Intelijen Negara (BIN) Muchdi Purwopranjono diadili pada 2008, tetapi dinyatakan tidak bersalah dan para aktivis menyatakan bahwa proses peradilan berjalan tidak adil.