BeritaHits.id - Pakar keamanan siber Ruby Alamsyah menjelaskan bahwa, serangan Hacker Bjorka yang klaim telah membocorkan situs-situs milik pemerintah Indonesia ternyata tidak ada yang istimewa.
Pasalnya data yang disebarluaskan baik yang dijual maupun diberikan gratis hanya kumpulan-kumpulan data dari kasus kebocoran data yang pernah terjadi sebelumnya.
"Ada data bersifat terakses secara privat ada juga data yang diakses secara publik. Oleh dia (Bjorka) lalu digabungkan dan dipublikasi," kata Ruby Alamsyah dalam wawancaranya di Kanal Youtube tvOneNews dikutip Beritahits.id pada Selasa, (13/9/2022).
Menurut Ruby, data yang Hacker Bjorka rilis di media sosial selama kurang lebih sepekan, bahkan kualitas dan kuantitasnya tergolong buruk. Lebih jelek dibandingkan kebocoran data sebelumnya.
Baca Juga:Data Pribadinya Disebar Hacker Bjorka, Anies: NIK dan Nomor HP Salah!
"Tidak ada yang istimewa yang lebih baru. Menurut saya itu hanya kumpulan dua data baik yang privat maupun publik," tambahnya.
Kemudian Rudy menyinggung kasus kebocoran BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) yang pernah menghebohkan tahun lalu. Bahwa kasus tersebut, kata dia, jauh lebih mengkhawatirkan dibandingkan yang disebar luaskan oleh Bjorka saat ini.
"Kalau mengingat kasus kebocoran data BPJS tahun lalu disitulah data paling lengkap yang pernah terjadi kebocoran data di Indonesia. Lebih seksi, lebih menarik lebih sensitif," ungkapnya.
Meskibegitu, Ruby mengaku masih banyak instansi pemerintah yang peduli dengan Security IT atau keamanan teknologi.
Seperti diketahui, Hacker Bjorka belakangan ini menyuarakan aksinya klaim membobol data milik pemerintah Indonesia. Bjorka juga membuka kasus siapa dalang dibalik pembunuhan Munir sampai menegur pejabat-pejabat negara seperti Menteri BUMN Erick Thohir dan juga Ketua DPR RI Puan Maharani.
Baca Juga:Sebut Data yang Dibocorkan Bukan Rahasia, Hacker Bjorka Serang Mahfud MD