CEK FAKTA: Benarkah Pernyataan Sri Mulyani Soal BBM Tidak Naik Menyebabkan Negara Sulit Bayar Utang?

Dalam foto tangkap layar yang diunggah oleh warganet tersebut, tampak sebuah artikel yang berjudul "Sri Mulyani: BBM Tidak Dinaikkan Negara Kesulitan Bayar Utang".

Dany Garjito | Dita Alvinasari
Rabu, 14 September 2022 | 17:16 WIB
CEK FAKTA: Benarkah Pernyataan Sri Mulyani Soal BBM Tidak Naik Menyebabkan Negara Sulit Bayar Utang?
Artikel berjudul "Sri Mulyani: BBM Tidak Dinaikkan Negara Kesulitan Bayar Utang" (Facebook/ Jorg Rachide)

Artikel tersebut muncul saat tim BeritaHits.id mengetik kata kunci "Sri Mulyani" di kolom pencarian.

Dalam artikel yang diterbitkan CNNIndonesia.com, tampak foto yang sama seperti yang ada di dalam artikel yang telah di-screenshoot oleh warganet Facebook tersebut.

Berikut merupakan isi berita asli yang diterbitkan oleh CNNIndonesia.com pada Rabu (07/09/22) mengenai Sri Mulyani.

"Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Keuangan Sri Mulyani menantang 100 ekonom untuk menyampaikan proyeksi harga minyak mentah dunia tahun depan kepada pemerintah. Menurut Ani, panggilan akrabnya, harga minyak tahun depan masih penuh dengan ketidakpastian,"

Baca Juga:Mensos Risma Wanti-wanti Masyarakat Manfaatkan BLT BBM untuk Kebutuhan: Bukan untuk Rokok

"'Coba saya tanya 100 ekonom yang kumpul di Sarasehan ini, saya mau tanya proyeksi minyak Anda tahun depan seperti apa? Cara hitungnya bagaimana, saya pengen tahu saja,' imbuh dia dalam acara Sarasehan 100 Ekonom, Rabu (7/9),"

"Kementerian Keuangan, lanjut Ani, juga melakukan perhitungan proyeksi harga minyak tahun depan menggunakan data dari lembaga terpercaya di tingkat internasional. Selain itu, perhitungan dengan data realisasi kurs rupiah, dan harga minyak juga tak lupa menjadi bahan pertimbangan pemerintah dalam menentukan proyeksi harga minyak tahun depan. Namun, angkanya terus berubah karena masih dibayangi dengan berbagai risiko global,"

"'Tapi paling tidak kita mengidentifikasikan dua faktor yang akan sangat dominan mempengaruhi harga minyak termasuk komoditas pada tahun depan,' jelasnya,"

"Sementara, untuk tahun ini pemerintah menetapkan harga minyak sebesar US$100 per barel dalam APBN 2022. Ini adalah asumsi terbaru dari sebelum terjadi perang disusun US$64 per barel dan tahun depan dalam APBN 2023 ditetapkan US$90 per barel,"

"'Namun ini masih akan berubah, karena kita masih akan dibahas dengan DPR,' tuturnya."

Baca Juga:Salurkan Langsung BLT BBM, Mensos Risma: Jangan Digunakan Untuk Beli Rokok

Kesimpulan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak