CEK FAKTA: Benarkah Pernyataan Sri Mulyani Soal BBM Tidak Naik Menyebabkan Negara Sulit Bayar Utang?

Dalam foto tangkap layar yang diunggah oleh warganet tersebut, tampak sebuah artikel yang berjudul "Sri Mulyani: BBM Tidak Dinaikkan Negara Kesulitan Bayar Utang".

Dany Garjito | Dita Alvinasari
Rabu, 14 September 2022 | 17:16 WIB
CEK FAKTA: Benarkah Pernyataan Sri Mulyani Soal BBM Tidak Naik Menyebabkan Negara Sulit Bayar Utang?
Artikel berjudul "Sri Mulyani: BBM Tidak Dinaikkan Negara Kesulitan Bayar Utang" (Facebook/ Jorg Rachide)

"Kementerian Keuangan, lanjut Ani, juga melakukan perhitungan proyeksi harga minyak tahun depan menggunakan data dari lembaga terpercaya di tingkat internasional. Selain itu, perhitungan dengan data realisasi kurs rupiah, dan harga minyak juga tak lupa menjadi bahan pertimbangan pemerintah dalam menentukan proyeksi harga minyak tahun depan. Namun, angkanya terus berubah karena masih dibayangi dengan berbagai risiko global,"

"'Tapi paling tidak kita mengidentifikasikan dua faktor yang akan sangat dominan mempengaruhi harga minyak termasuk komoditas pada tahun depan,' jelasnya,"

"Sementara, untuk tahun ini pemerintah menetapkan harga minyak sebesar US$100 per barel dalam APBN 2022. Ini adalah asumsi terbaru dari sebelum terjadi perang disusun US$64 per barel dan tahun depan dalam APBN 2023 ditetapkan US$90 per barel,"

"'Namun ini masih akan berubah, karena kita masih akan dibahas dengan DPR,' tuturnya."

Baca Juga:Mensos Risma Wanti-wanti Masyarakat Manfaatkan BLT BBM untuk Kebutuhan: Bukan untuk Rokok

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kabar soal Sri Mulyani yang menyatakan bahwa BBM tidak naik menyebabkan negara sulit membayar utang adalah konten yang dimanipulasi.

Unggahan tersebut masuk dalam kategori konten yang menyesatkan atau hoaks.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak